Kawasan luar Terminal Dangerakko, yang lebih dikenal dengan lorong eks BCA Palopo, punya cerita tersendiri di malam hari. Jika siang hari kawasan tersebut menjadi pusat bisnis, berbeda saat malam hari. Kawasan eks ruko BCA tersebut justru menjadi tempat mangkal sejumlah perempuan penjaja seks atau PSK.
Tim redaksi KORAN SERUYA melakukan penelusuran pada Senin malam, sekitar pukul 22:00 Wita, 22 Agustus 2022. Suasana malam itu gelap lantaran nyaris tidak ada lampu penerang jalan yang menyala.
Saat melintasi kawasan eks ruko BCA tersebut, dua wanita terlihat berjalan. Salah seorang diantaranya menggendong bayi berusia sekitar satu tahunan. Usia wanita tersebut masih sangat muda, kisaran 25 tahun. Teman wanita itu lebih muda lagi, usia kisaran 19 tahun.
Dua wanita tersebut kemudian duduk di emperan ruko. Tak lama berselang, seorang pria mengendarai sepeda motor mendekati kedua wanita itu. Namun, saat melihat tim KORAN SERUYA mengambil gambar, pria tersebut langsung meninggalkan dua wanita itu sambil tancap gas.
Dua wanita itu kemudian pindah tempat duduk, bergeser ke emperan toko lainnya. Sang wanita yang menggendong bayinya kemudian menyulut sebatang rokok, begitu juga dengan rekannya. Nah, saat wartawan KORAN SERUYA mendekati kedua wanita itu, keduanya tersenyum.
Wanita yang menggendong bayi tersebut, mengaku seorang ibu rumah tangga yang terpaksa mangkal di kawasan eks ruko BCA. Dia mengaku tidak setiap malam mangkal di kawasan itu, kecuali kalau lagi butuh uang untuk beli kebutuhan bayinya seperti susu.
Sebut saja Astuti, wanita tersebut mengaku berusia 26 tahun. Dia menyebut temannya berusia 19 tahun. Dan ternyata, Astuti tak menampik jika keduanya bisa diajak kencan asal setuju tarif sekali chek-in.
Ya, kawasan lorong eks ruko BCA hampir tiap malam terjadi transaksi seksual pinggir jalan. Belasan PSK kerap mangkal mencari pria hidung belang demi mendapatkan rupiah. Menurut seorang pedagang di kawasan itu, tidak hanya PSK yang kerap mangkal di kawasan itu, tetapi ada juga kaum waria. Katanya, jam-jam 22.00 hingga dini hari, kawasan tersebut mulai ramai. Mereka kerap mangkal di emperan ruko.
Dari Kota Palopo, wartawan KORAN SERUYA, Andi Sudirman melaporkan. (***)