Sisi Lain Apoteker Puskesmas Sendana Palopo Positif Covid-19, Pasien Hamil 2 Bulan, Dirujuk ke RS Wahidin Makassar

1646
ADVERTISEMENT

PALOPO–Bj, warga Perumahan Lewadang Purangi, Kelurahan Purangi, Kecamatan Sendana, Kota Palopo, dinyatakan positif Covid-19, Sabtu (9/5/2020) lalu. Dia tercatat sebagai pasien positif ’02’ di kota ‘Idaman’ ini, setelah diisolasi bersama suami dan seorang anaknya usia 2 tahun sejak Selasa (4/5/2020) lalu, di RSUD Sawerigading Palopo.

Ditengah kabar kurang mengenakkan mengenai hasil uji FCR swab warga Palopo ini, ternyata dia juga tengah mengandung anak keduanya. Hal ini dibenarkan Direktur Utama RSUD Sawerigading Palopo, dr Nasaruddin Nawir.

ADVERTISEMENT

“Pasien positif 02 ini tengah hamil dua bulan,” kata dr Nazarudidn.

Dikatakan, meski positif terpapar virus corona, secara medis, tidak mengganggu kehamilannya. “Insya Allah, kehamilannya tidak terganggu,” kata dr Nazaruddin yang juga dokter spesialis kandungan di Kota Palopo ini.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, juru bicara tim Gugus Penanganan Covid-19 Kota Palopo, dr Ishak Iskandar, mengatakan, pasien ’02’ ini dirujuk ke RS Wahidin Makassar untuk mendapatkan perawatan medis secara intensif. “Iya, kita rujuk ke RS Wahidin,” kata dr Ishak.

dr Ishak mengatakan, pasien ’02’ ini dirujuk atas saran Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah. “Kita doakan semoga pasien 02 ini bisa segera sembuh selama dirawat di Makassar,” katanya.

Bj tercatat sebagai pasien kedua positif terpapar virus corona, setelah sebelumnya Hy, pasien 01 diumumkan positif covid-19. Sejauh ini, Hy telah dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan intensif di RS Unhas Makassar.

Pasien 02 ini, seorang apoteker yang bekerja di Puskesmas Sendana, diisolasi bersama suami dan anaknya di RSUD Sawerigading Palopo. Mereka diisolasi karena ditengarai terpapar keluarganya, seorang pelaut asal Bajo yang positif covid-19. Bj bersama suami dan anaknya sempat kontak dengan pelaut tersebut, yang tidak lain kakak kandungnya. Saat kontak, Am, pelaut itu sempat makan kapurung bersama keluarganya, sehingga kasus ini dikenal dengan klaster kapurung di Parepare. (iys)

ADVERTISEMENT