PALOPO–Ariansyah alias Baso Jawa, 30 tahun, warga Jalan Nonci, Kelurahan Batupasi, Kecamatan Utara, Kota Palopo, Sulsel, ternyata memiliki banyak prestasi di dunia otomotif. Baso kerapkali ikut kejuaraan road race regional Sulsel, bahkan sering tampil sebagai juara satu.
Ariansyah meninggal dunia akibat ditikam saat ikut ngamen dan nongkrong bersama temannya, di Lapangan Kodim Salubulo, Kota Palopo, Kamis (11/6/20200) malam lalu. Sempat dirawat di rumah sakit, namun meninggal dunia Jumat (12/6/2020) dini hari.
Muhammad Alif Rahman, sahabat Almarhum, memposting foto Arinsyah saat tengah ikut balapan melalui akun Facebooknya.
“Almarhum pernah mewakili Kota Palopo di Praporda road race. Aktif balapan sejak tahun 2004,” kata Muhammad Alif Rahman kepada KORAN SERUYA via Massanger.
Di kalangan pecinta road race, kata Alif, nama Baso Jawa sangat dikenal. “Almarhum dikenal dengan nama Baso Keppang kalau lagi ikut balapan. Seringkali menyabet juara I,” katanya.
Sisi lain dari Almarhum, beberapa sumber KORAN SERUYA menyebutkan, Ariansyah akrab dengan beberapa pengamen di Palopo. Jika tidak ada kesibukannya, korban kerap ikut ngamen bersama teman-temannya. Namun, sehari-harinya kerja ngojek.
“Kadang juga kerja di bengkel, kadang ngojek,” kata Alif, seraya mengatakan, Almarhum meninggalkan dua orang anak yang masih kecil.
Hal ini juga dibenarkan Kapolres Palopo, AKBP Alfian Nurnas. “Korban bersama temannya (Amar) sedang ngamen sambil nongkrong di sekitar Lapangan Salubulo saat diserang sekelompok pelaku. Korban ditikam di perut kanan dan meninggal dalam perawatan di rumah sakit. Temannya masih dirawat di rumah sakit,” kata AKBP Alfian Nurnas.
PENGAKUAN PELAKU
Aparat Kepolisian dari Polres Palopo bersama Polsek Wara Utara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, masih mengejar pelaku utama kasus penikaman menewaskan briansyah alias Baso Jawa, 30 tahun, warga Jalan Nonci, Wara Utara.
Sampai Jumat (12/6/2020), sore ini, baru tiga terduga pelaku diamankan. Mereka, yakni Ilham alias Ilo, 30 tahun, Barak, 33 tahun, dann Rama, 27 tahun, ketiganya warga Jalan Pongtiku, Kecamatan Wara Utara.
“Dari tiga pelaku yang diamankan ini, belum ada pelaku utamanya. Nama pelaku utama sudah dikantongi dan dalam pengejaran polisi,” kata Kasatreskrim Polres Palopo, AKP Andi Aris Abubakar kepada KORAN SERUYA via WA.
Pelaku utama, kata dia, berinisial PAP, 29 tahun, warga Jalan Pongtiku, Salubulo. Seorang pelaku lainnya berinisial Ind, juga warga Jalan Pongtiku, masih dalam pencarian polisi.
Sesuai pengakuan Ilham, terduga pelaku yang telah diamankan, korban ditikam oleh PAP. Diceritakan Ilham didepan penyidik, kasus ini berawal saat dirinya ditemui oleh teman-temannya, yakni Rama dan Ind di rumahnya. Teman Ilham tersebut melaporkan jika dirinya dikeroyok di Lapangan Salubulo. Mereka tidak menyebut pelaku pengeroyokan itu.
Ilham bersama Rama dan Ind kemudian mendatangi PAP di rumahnya. Saat itu, PAP sedang minum miras di rumahnya. Kemudian, PAP dilapori jika temannya dikeroyok di Lapangan Salubulo.
Ilham bersama PAP dan teman-temannya kemudian menuju ke Lapangan Salubulo. Nah, saat tiba di Lapangan Salubulo, PAP bersama Rama menurut Ilham, mengeroyok Ariansyah alias Baso Jawa dan Amar. “Yang menikam kedua korban PAP dan Rama,” kata Ilham didepan penyidik.
Usai menikam kedua korban, PAP bersama pelaku lainnya kabur. “Kami masih berusaha mencari PAP terduga pelaku utama setelah tiga temannya sudah diamankan,” jelas AKP Andi Aris.
Diberitakan KORAN SERUYA sebelumnya, Ariansyah, 30 tahun, warga Jalan Nonci, Kelurahan Batupasi, meninggal dunia setelah ditikam di Jalan DR Ratulangi, poros Salubulo, depan Lapangan Kodim, Jumat (12/6/2020) dini hari. Seorang temannya bernama Amar, warga Jalan Andi Tadda ikut ditikam. Amar masih dirawat di rumah sakit. Beberapa jam setelah kejadian, dua pelaku dari sekitar 5 diamankan. (iys)