PALOPO — Warga Palopo, pasangan suami-istri Suprianto- Megawati, yang menjadi korban gempa Palu pekan lalu, dimakamkan di Pekuburan Purangi, kemarin.
Saat jenazahnya tiba ratusan orang dari keluarga dan handai taulan sudah menunggu sejak pagi. Mereka turut merasakan duka yang dialami oleh keluarga korban.
Jenazah pasangan yang sehari-hari sebagai pengusaha pakaian di Palu itu diantar ke tempat peristirahatannya yang terakhir dengan suasana penuh haru. Busrah adik korban mengungkapkan, kakak dan iparnya punya toko di Pasar Sentral.
Kebetulan, ada pameran dalam rangka HUT kota Palu yang digelar di Pantai Talise. Tiga anaknya yang masih bocah yakni Reski (9), Putri (6) dan Hidayat (4) juga ikut bersamanya di standnya. Sekitar Pantai Talise merupakan salah satu daerah yang paling parah disapu tsunami.
Peristiwa tersebut menyebabkan pasangan Suprianto-Megawati meninggal tersapu ombak. Sementara, tiga anaknya belum ditemukan.
” Tapi, informasi terakhir Putri sudah ditemukan di pengungsian. Sekarang Putri bersama keluarga di Palu,” kata Busrah, sedih. Oleh pihak keluarga, mereka dijemput oleh keluarganya dua hari setelah peristiwa tersebut.
Dimata Busrah, kakak dan iparnya itu hidup bahagia. Mereka dikarunia putra-putri yang cantik. Kehidupannya di Palu pun berangsur-angsur membaik. Busrah juga mengungkap, sebelum gempa terjadi, Megawati sempat menulis status di akun facebooknya.
” Ya Allah, kemana lagi saya, tidak lama lagi finish”. Kemungkinan kata Busrah yang juga caleg Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Palopo, kakaknya sudah punya firasat sesuatu akan menimpanya.
” Kakak saya ini sangat baik dan perhatian kepada keluarga. Kami sangat berduka dengan kepergian mereka berdua,” katanya. Ia juga berharap, dua ponakannya yang masih bocah segera ditemukan.
” Insya Allah mereka berdua ditemukan. Firasat saya mereka masih hidup hanya belum ditahu dimana keberadannya. Kami minta didoakan,” katanya. (liq/adn)