LUTRA — Survey sosek (LARP) untuk pembangunan Bendungan Rongkong sudah dimulai.
Hal itu ditandai dengan pemasangan patok di tiga titik di Desa Tandung oleh Tim Konsultan didampingi masyarakat dan Forkopimcam, Jumat (10/9) kemarin.
LARP sendiri adalah survey sosek untuk menggali informasi terkait kepemilikan harta warga berupa rumah, tanah, kebun, sawah, dan kondisi sosial lainnya. Metode survey akan dilakukan secara door to door.
“Forkopimcam melaksanakan pemantauan / pendampingan di lapangan pada kegiatan tahapan perencanaan pembangunan Bendungan Sungai Rongkong Tandung 2A, yaitu pemasangan patok di 3 titik, yakni patok 1 terletak di depan Kantor Desa Tandung, patok 2 terletak di Pandidi Dusun Tanete, dan patok 3 terletak di Biru Dusun Buka,” terang Camat Sabbang, Siti Kidar saat menyampaikan laporan kepada Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani.
Setelah pemasangan patok, dilanjutkan juga dengan pemasangan patok pipa paralon yang berisikan coran semen di 3 titik.
“Titik satu berada di Jembatan Tandung, titik dua berada di Pandidi, titik tiga berada di Biru Dusun Buka. Masing-masing patok dipasang di pinggiran jalan poros Sabbang – Rongkong,” jelas Siti Kidar.
Diberitakan sebelumnya bahwa masyarakat sudah sepakat memberikan kesempatan untuk melakukan survey dan memasang patok di wilayah Desa Tandung.
Hal itu diperkuat dengan pernyataan Tomakaka Buka, Tamo, yang menyampaikan siap menerima program tersebut sepanjang tidak merugikan masyarakat.
Pemerintah pun turut memberi jaminan akan menguntungkan masyarakat. “Tidak mungkin pemerintah akan menyengsarakan warganya, jika dalam pembangunan ini ada hal yang merugikan warga maka kami yang pertama tahu dan yang pertama menolak, saya berdiri disini bukan hanya mewakili bupati tetapi juga sebagai anak dari kampung ini,” jelas Asisten II Setdakab Luwu Utara, Bambang Irawan pada Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) – 1 Penyusunan Land Acquisition and Resettlement Plan (LARP) yang berlangsung di halaman SDN Tandung, Kamis (3/9/2021) lalu.
Terpisah, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani yang karib disapa IDP, pada beberapa kesempatan menyampaikan pembangunan bendungan Rongkong diharapkan dapat menjadi solusi mereduksi dampak banjir di lima kecamatan hilir yakni Sabbang, Malangke, Malangke Barat, Baebunta, dan Baebunta Selatan.
“Tapi tanpa dukungan masyarakat, akan sulit diwujudkan, sebagaimana sudah pernah dirancang sebelumnya dan akhirnya gagal. Semoga kali ini kita bisa bersama-sama mengedepankan kepentingan bersama, kepentingan orang banyak, kepentingan saudara-saudara kita yang sudah bertahun-tahun merasakan dampak banjir. Bukan lagi mengedepankan ego kelompok tertentu yang suka memanas-manasi, tidak peduli dengan penderitaan saudara-saudara kita di lima kecamatan tadi. Mohon doa dan dukunganta,” tutur bupati perempuan pertama di Sulsel ini. (hms/byu)