Luwu Utara — Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Luwu Utara (Lutra) tidak main-main dalam mengakselerasi pemenuhan kebutuhan hunian tetap (huntap) bagi korban bencana banjir bandang yang telah kehilangan tempat tinggal.
Seperti diketahui, masih ada ribuan korban bencana yang telah kehilangan tempat tinggal pascakejadian 13 Juli 2020 lalu
Pemerintah Kabupaten Luwu Utara paham betul bahwa korban bencana harus segera memiliki tempat tinggal yang lebih nyaman dan layak. Itulah kemudian 50 huntap bantuan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bekerjasama Pemda Luwu Utara telah dibangun dan resmi memiliki penghuni yang pembagiannya dilakukan melalui metode diundi sebanyak 40 unit.
Tak berhenti di situ, tahun ini, Pemda Luwu Utara kembali mengupayakan ribuan huntap, di antaranya 200 unit dari Pemprov Sulsel, yang dibangun di Baebunta 100 unit dan Masamba 100 unit. Bantuan yang sama juga datang dari Yayasan H. Kalla 4 unit, dan sejumlah yayasan lain 72 unit. Bantuan dari Kementerian PUPR 165 unit, dan serta dari BNPB 1.008 unit.
Namun, rencana pemerintah ini tidak akan berjalan lancar jika tidak ada dukungan penuh dari masyarakat Luwu Utara, termasuk pengadaan lahan itu sendiri. Nah, untuk mempercepat kelancaran proses pengadaan lahan, Pemda Luwu Utara membentuk Tim Percepatan Pengadaan Lahan yang tugas utamanya mempercepat proses pengadaan lahan.
Tim ini kemudian langsung bergerak dan menggelar Rapat Teknis Penyusunan Dokumen Perencanaan Pengadaan Lahan Hunian Tetap, Rabu (10/2/2021). Rapat ini dipimpin Sekda Armiadi, dan dihadiri Forkopimda, Kalaksa BPBD, Perangkat Daerah terkait, termasuk ATR/BPN. Hadir pula Camat Masamba, Baebunta, Baebunta Selatan dan Mappedeceng.
Kalaksa BPBD, Muslim Muhtar, menyebutkan, rapat teknis dilakukan dalam rangka mendukung kelancaran proses penyelenggaraan pengadaan lahan huntap. “Rapat ini dilakukan untuk mempercepat pembangunan hunian tetap bagi warga korban bencana banjir bandang,” kata Muslim, usai rapat yang digelar dengan protokol kesehatan yang sangat ketat itu.
Muslim mengatakan, apa yang dilakukan itu sebagai wujud komitmen, perhatian dan kepedulian Pemda Luwu Utara untuk mempercepat pemenuhan hunian tetap kepada korban banjir bandang. “Ini sebagai wujud perhatian dan kepedulian Pemda Luwu Utara kepada para korban banjir bandang untuk segera mendapatkan stimulan huntap,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, mengungkapkan bahwa tahun ini sudah ada kejelasan terkait 200 unit huntap yang akan dibangun 100 unit di Masamba dan 100 unit di Baebunta. Indah berharap 200 unit ini bisa tuntas sampai pertengahan tahun ini. Sementara yang seribuan unit lagi, ia berharap bisa tuntas semua sampai tahun depan.
“Tahun ini sudah ada kejelasan 200 unit dan bantuan dari yayasan. Semoga pertengahan tahun ini sudah tuntas semua. Sementara yang 1.008 unit dari BNPB, sambil jalan kita terus berupaya untuk mempercepat pembangunannya. Kalau tidak bisa 1.008 unit sekaligus, karena terkait lahan, paling tidak secara bertahap juga bisa tuntas sampai tahun depan. Kita juga tidak mau ini berlarut-larut. Sebenarnya kalau bisa besok, besok kita selesaikan, tapi ini kan tidak mudah. Semua pasti ada prosesnya,” tandas Indah.
(LH)