PALOPO — Pemerintah kota Palopo agaknya tak ingin gegabah dalam mengambil keputusan soal pemberlakuan New Normal, meski Palopo termasuk salah satu dari 12 Kab/Kota di Sulsel yang mendapat ‘lampu hijau’ untuk menerapkan New Normal.
Untuk itu, Pemkot Palopo mengundang semua stakeholder dan jajarannya untuk membahas persiapan menuju tata cara saat “Gaya hidup Normal Baru” jika Sulsel termasuk daerah di Indonesia yang dinyatakan siap untuk itu.
Rapat Koordinasi tentang persiapan pemberlakuan New Normal, digelar Selasa, 2 Juni 2020 di lantai 2, Ruang Pola Kantor Walikota Palopo.
Dari peserta yang memenuhi kursi-kursi yang telah diatur jaraknya saling berjauhan tersebut, Walikota Palopo HM Judas Amir nampak didampingi Wakil Walikota Palopo Rahmat Masri Bandaso serta Sekda Firmanza DP, dan pejabat Forkopimda, termasuk Ketua DPRD Palopo, perwakilan Dandim 1403/Swg, Polres, Kejari dan lainnya.
Tampak pula Ketua IDI Palopo, Perwakilan MUI, dan Forum Umat Beragama kota Palopo.
Judas Amir mengawali sambutannya dengan meminta kepada peserta Rakor untuk memberikan masukannya.
“Marilah kita bersama-sama membahas seputar penanganan Covid-19 ini dalam menuju New Normal di Palopo, saya tak mau keliru mengambil keputusan, harus kita pikirkan bahwa masalah kesehatan (coronavirus) ternyata berdampak luas kepada masalah lain misalnya ekonomi (pasar), pendidikan (sekolah), agama (ibadah) dan sebagainya,” jelas Walikota.
Ia mengimbuh,”disinilah pentingnya pertemuan ini, supaya kota Palopo yang kita cintai ini bisa kembali normal seperti sediakala, bagaimana anak-anak kita bisa sekolah, masjid dan rumah-rumah ibadah bisa dibuka kembali, begitupun pasar, dan semuanya,” tandas Judas.
Rakor ini dimulai pukul 10.20 Wita, masing-masing pihak kemudian mengemukakan pendapatnya, mulai dari Kadis Kesehatan Ns Taufiq MKes, yang memaparkan soal kriteria zona hijau, dimana Palopo kini sudah steril dari viruscorona setelah 3 pasien sudah dinyatakan sembuh. Demikian pula angka-angka ODP (Orang dalam Pemantauan) maupun PDP (Pasien dalam Pengawasan) yang cenderung menurun.
Peserta rapat lainnya yang juga hadir kemudian memberikan pencerahan dan pandangannya diantaranya adalah Ketua IDI dr Hamsakir, dr Mesakh Ketua Forum Umat Beragama kota Palopo, tokoh agama Abubakar Malinta dari Muhammadiyah, Kepala Kantor Kementerian Agama Palopo serta Jubir Penanganan Covid-19 Palopo yang juga Asisten III Dr dr Ishak Iskandar Mkes.
Jubir Covid-19 Palopo itu meminta agar Pemerintah hendaknya jangan terburu-buru menerapkan keputusan New Normal.
“Kita perlu berhati hati, waspada. Semua keputusan hendaknya dengan pertimbangan dan perencanaan yang matang. Jangan sampai nanti ada gelombang kedua Covid-19, yang lebih besar lagi, dampaknya tentu akan memakan biaya yang lebih besar pula,” pungkasnya. (iys)