Tanggapi Beredarnya Salam Pancasila, Ahkam Basmin: Pemuda Pancasila Masih Cinta Keberagaman

971
ADVERTISEMENT

BELOPA-Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Luwu, Muhammad Ahkam Basmin menegaskan jika Pemuda Pancasila khususnya yang ada di Kabupaten Luwu, masih mencintai keberagaman.

Pernyataan tersebut, dilontarkan Ahkam untuk menanggapi beredarnya Pancasila di Media Sosial. “Kami di Pemuda Pancasila, Insya Allah kami masi cinta keberagaman. Masih cinta NKRI,” tegas Ahkam.

ADVERTISEMENT

Diketahui, beberapa waktu terakhir ini muncul perbincangan di berbagai media massa mengenai pernyataan Kepala BPIP Yudian Wahyudi terkait akan mengganti salam umat Muslim, Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, dengan Pancasila.

Dilansir dari Media Indonesia, Direktorat Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP dalam keterangan tertulisnya menyebutkan, jika wacana itu berawal dari hasil wawancara salah satu media online dengan Kepala BPIP Yudian Wahyudi pada 12 Februari.

ADVERTISEMENT

Menurut keterangan tersebut, Yudian tidak ada menarasikan menyatakan penggantian Assalamualaikum dengan Salam Pancasila. BPIP tidak pernah mengusulkan penggantian Assalamualaikum dengan Salam Pancasila.

Salam Pancasila dilakukan dengan mengangkat lima jari di atas pundak dengan lengan tegak lurus. Makna mengangkat kelima jari di atas pundak adalah sebagai simbol penghormatan seluruh elemen masyarakat terhadap lima sila Pancasila.

Penghormatan dan pelaksanaan sila-sila mesti dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat, mulai dari pejabat negara hingga seluruh anggota masyarakat.

Salam Pancasila sendiri diadopsi dari Salam Merdeka yang diperkenalkan Soekarno melalui Maklumat Pemerintah 31 Agustus 1945 dan berlaku 1 September 1945. Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 tersebut hingga kini belum pernah dicabut.

Salam Pancasila sangat sejalan dengan makna dari kata ‘salam’ itu sendiri. Kata ‘salam’ memiliki arti sangat luas dan dalam, tidak hanya berarti keselamatan tetapi juga “perdamaian”.

Salam berarti kedamaian yang dalam arti luas, berarti ‘kita bersaudara’, ‘kita dalam kedamaian’ yang sama sekali membuang jauh unsur-unsur kebencian atau penolakan atas segala apapun yang telah kita sepakati. (Sya)

ADVERTISEMENT