PALOPO–Hadirnya puluhan perguruan tinggi swasta (PTS) dan satu negeri, yakni IAIN Palopo, telah menjadikan Kota Palopo sebagai kota tujuan pendidikan di jasirah utara Sulsel. Tak hanya lulusan SMA/SMK sederajat memilih kuliah di Palopo, tetapi juga pemburu gelar sarjana dari berbagai daerah di interland Kota Palopo seperti dari Provinsi Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah memilih lanjut pendidikan di Palopo.
Beberapa kampus yang jadi pilihan calon mahasiswa baru di kota bermotto ‘Idaman’ ini, diantaranya IAIN Palopo, UNCP Palopo, Universitas Andi Djemma (Unanda) Palopo, Universita Mega Buana (UMB) Palopo, Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palopo, STISIPOL Veteran Palopo, termasuk berbagai STIKES dan Akademi.
Ketua Dewan Pendidikan Kota Palopo, Suaedi menyebutkan, data mahasiswa baru setiap tahunnya yang melanjutkan pendidikan di Kota Palopo berkisar di angka 6.500 orang. “Angkanya kisaran 6.500 orang,” kata Suaedi kepada KORAN SERUYA, Selasa (15/6/2021).
Tanpa merincikan berapa mahasiswa baru dari luar Luwu Raya, Suaedi menyatakan, pilihan mahasiswa baru melanjutkan pendidikannya di jenjang S1 di Palopo karena banyaknya pilihan perguruan tinggi yang telah memberikan jaminan mutu, akreditasi B, dan memiliki program kerjasama dengan berbagai pihak/mitra untuk lapangan kerja.
Tak hanya program S1, tiga perguruan tinggi di Kota Palopo juga sudah membuka program magister. Pertama, IAIN Palopo membuka 3 program magister, yakni Program Studi Pendidikan Agama Islam, Program Studi Hukum Islam, serta program Studi Manajemen Pendidikan Islam.
Unismuh Palopo juga membuka 1 program pascasarjana, yakni program studi menajemen. Terbaru, Universitas Mega Buana Palopo membuka S2 program studi Kesehatan Masyarakat.
Suaedi berpendapat, sebelum memutuskan kuliah di Palopo, lulusan SMA/SMK disarankan menempuh dua hal ini. Pertama, setiap lulusan SMA/SMK seharusnya bercita-cita melanjutkan pendidikan keluar negeri untuk mengejar jaminan mutu, kalau bisa.
Kedua, jika tidak bisa kuliah di luar negeri, lulusan SMA/SMK asal Luwu Raya mulai Kota Palopo, Luwu, Luwu Utara, dan Luwu Timur, memilih perguruan tinggi yang telah erakreditasi A di Pulau Jawa atau di Kota Makassar.
Namun jika juga tetap gagal masuk PT terakreditasi A dan terbaik di Tanah Air melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2021 yang telah diumumkan asilnya pada Senin (14/6/2021) lalu, maka disarankan sebaiknya melanjutkan pendidikan di Kota Palopo, tentunya dengan memilih salah satu PT yang ada.
Mengapa? Suaedi menguraikan, puluhan PT dari berbagai kualifikasi telah lama hadir di Kota Palopo, dan tidak kalah bersaing dengan PT yang ada di Makassar, termasuk beberapa kota di Tanah Air.
Berbagai PT di Palopo terus menggenjot kualitasnya dengan berbagai cara. Mulai dari akreditasi prodi, meningkatkan hasil-hasil penelitian, hingga membangun infrastruktur kampus lebih besar karena untuk menarik minat para calon mahasiswa.
“PT yang ada sekarang di Palopo sangat maju dan terus berdaya saing. PT juga terus meningkatkan kualitasnya. Meski persaingannya berat, mereka sejauh ini mampu bersaing, bahkan dengan PT di luar Palopo, terutama di Makassar,” ujar mantan rektor UNCP Palopo ini.
Belum lagi, kata Suaedi, semua PT yang ada di Kota Palopo telah memiliki berbagai beasiswa bagi mahasiswanya. Salah satu contoh, beasiswa bidikmisi. “Sepanjang kampus aktif, maka mahasiswa bisa dapat beasiswa Bidikmisi, ”kata Ketua Dewan Pendidikan Kota Palopo ini.
Pendiri Akademi Teknologi Industri (ATI) Dewantara Palopo ini, misalnya, enyebut, ATI Dewantara salah satu pilihan kuliah bagi calon mahasiswa baru di area Kota Palopo, terutama mereka yang ingin cepat bekerja. Ada 6 program studi (Prodi) yang bisa dipilih calon mahasiswa, yakni 3 prodi lama dan 3 prodi baru di ATI Dewantara Palopo.
Tiga prodi lama, yakni Prodi Teknik Mesin, Teknik Sipil, dan Teknik Elektronik. Untuk tiga Prodi baru yang mulai dibuka tahun ini, masingmasing Teknologi Rekayasa Multimedia, Teknologi Rekayasa Pangan, dan Arsitektur. “ATI Dewantara menjadi salah satu PT bagi calon mahasiswa yang ingin cepat bekerja selepas kuliah,” katanya. (***)