PALOPO — Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol dan Linmas) Kota Palopo menggelar rapat Koordinasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dalam Program Wawasan Kebangsaan Pada Kegiatan Peningkatan Toleransi dan Kerukunan Dalam Kehidupan Beragama di Aula Kantor Kesbangpol Palopo, Rabu (6/3/2019).
Kepala Kesbangpol dan Linmas Kota Palopo, Baso Sulaiman berharap tokoh agama yang ada di Palopo ini bisa menjadi penyejuk yang bisa memberikan rasa segar di tengah hingar bingarnya atmosfer politik. Melalui kegiatan tersebut, ia berharap FKUB bisa memiliki sekretariat khusus di Kota Palopo, karena disampaikannya bahwa sudah ada anggaran dari Kementerian Agama, namun yang menjadi hambatan adalah harus ada lokasi/tanah yang bersertifikat.
“Semoga ada pikiran untuk menunjukkan lokasi, agar kita bisa mendapatkan bangunan untuk sekretariat FKUB,” harapnya.
Wakil Walikota Palopo, Rahmat Masri Bandaso (RMB) selaku Dewan Penasihat FKUB Kota Palopo yang jug hadir, mengatakan apa yang telah disampaikan oleh kepala Kesbangpol Palopo bahwa memang Kota Palopo sebagai parameter di daerah Sulsel. Disampaikan RMB, dalam pesta demokrasi atau kegiatan lainnya, Palopo harus menjadi contoh.
“Kita memberikan contoh yang baik kepada seluruh masyarakat, bahkan di Indonesia bahwa kita di Palopo sangat mejemuk, tetapi kita bisa menunjukkan indahnya kedamaian karena kekeluargaan kita,” katanya.
“Berkaitan dengan pemilihan pada April, kita bertanggung jawab menjaga ketertiban. Sejarah masa lalu membuktikan bahwa kita bisa melaksanakannya dengan lancar dan aman,” tambah RMB.
Kemudian berkaitan dengan sekretariat FKUB Kota Palopo, memang sudah ada pemikiran untuk menyiapkan satu Sekretariat khusus untuk FKUB. Ketua FKUB Kota Palopo, Prof Said Mahmud mengungkapkan dalam rangka membicarakan berkaitan dengan pesta demokrasi yang akan dihadapi, yang tidak lama lagi berlangsung, harus komitmen.
“FKUB bertekad untuk mengawal dan mengamankan suasana aman dan nyaman, bukan hanya pesta demokrasi,” tegasnya.
Ditambahkannya, FKUB sebagai alat atau momentum perekat umat. Untuk diketahui, beberapa waktu yang lalu telah digelar Konferensi Nasional kelima dengan dihadiri oleh FKUB se-Indonesia termasuk FKUB Kota Palopo pada tanggal 1-3 Maret 2019 di Makassar.
Pada konferensi disampaikan bagaimana menjaga situasi dan kondisi pesta demokrasi yang sedang dihadapi. Dan memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk tidak mengikuti arus informasi yang tidak benar.
Oleh karena itu, sebagai tokoh masyarakat dan agama, mereka diharap aktif untuk memberikan pemahaman kepada seluruh umat bagaimana saling menghargai dalam hal perbedaan. (asm)