LUWU–Dampak dari fenomena alam, angin puting beliung, yang memorakporandakan puluhan rumah warga terus mendapat perhatian serius pemerintah Kabupaten Luwu.
Melalui BPBD setempat dibantu warga dan beberapa organisasi masyarakat dan kepemudaan, Pemkab Luwu bergerak melakukan proses evakuasi pascabencana angin puting beliung yang menerjang beberapa desa di Lamasi Timur, Senin siang tadi (15/2).
Adapun hasil assesment sementara, seperti yang dilaporkan BPBD Luwu melalui sekretarisnya, Aminuddin, saat dihubungi Koran Seruya, mengatakan, “malam ini data sementara yang kami assesment, sedikitnya ada 70 rumah yang terdampak, dimana yang rusak ringan jumlahnya 44, dan yang rusak berat 26,” ucapnya.
Sementara itu, hingga malam ini, ada lebih kurang 250 jiwa pengungsi yang berasal dari Desa Salupao dan Bulo Londong.
Fasiltas umum lainnya yang terdampak adalah, ada 2 gereja yang mengalami rusak ringan, serta jumlah korban jiwa akibat peristiwa ini 1 orang dinyatakan meninggal dunia dan 2 orang sudah dievakuasi ke Puskesmas Walenrang.
Hingga saat ini, korban yang tertimpa musibah angin puting beliung masih bertahan di rumah sambil mengumpulkan puing-puing rumahnya.
Pengungsi untuk sementara terpaksa mengungsi di fasilitas umum atau di rumah warga yang tidak terlalu terdampak atau tidak begitu parah, seperti SD dan kantor pemerintah.
Sedangkan dari Tim Muhammadiyah Disaster Management Center (MMDC) Luwu juga sudah berada di lokasi dan membuka Posko Penyaluran Bantuan bagi korban bencana Angin Puting Beliung.
Lembaga Penanggulangan Bencana milik Ormas Islam Muhammadiyah itu dengan lincah ikut turun tangan memberi bantuan, melakukan evakuasi dan menggalang solidaritas dengan mendirikan tenda pengungsi.
Posko MDMC Walmas bagi penyaluran bantuan, terletak di Kompleks SD Muhammadiyah Wiwitan, Desa Wiwitan Timur, Kec. Lamasi, Kab. Luwu
Adapun barang yang dibutuhkan para pengungsi saat ini, antara lain: terpal, makanan siap saji, Sembako, pakaian layak pakai, selimut, obat-obatan, susu, dan air mineral.
Kepala Desa Salupao, Pak Marthen Garanta, yang dihubungi Koran Seruya mengatakan, selain 2 yang terluka, satu orang warganya yang ditemukan meninggal dunia atas nama Rianto (26 tahun) akibat tertimpa pohon tumbang. Korban teridentifikasi, setelah warga dan tim sar melakukan proses evakuasi dengan cara memotong batang dan ranting pohon kayu yang tumbang dengan menggunakan chainsaw.
(mita)