Malili – Bupati Luwu Timur, H. Budiman segera melakukan peninjauan dibeberapa lokasi proyek pengerjaan PT. Start Mitra Sulawesi (SMS).
Rencana peninjauan ini dilakukan pasca hasil temuan anggota DPRD Luwu Timur atas hasil pekerjaan proyek peningkatan jalan yang dikerjakan oleh PT. SMS yang dikerjakan asal-asalan.
“Insya Allah, Minggu depan, setelah saya dari Makassar,” kata H. Budiman, kepada Koranseruya.com, Kamis (8/7/2021).
Sebelumnya, Bupati Luwu Timur telah memerintahkan kontraktor untuk segera memperbaiki pekerjaannya yang ditemukan rusak itu.
“Kami sudah perintahkan kontraktor untuk melakukan perbaikan,” kata Budiman saat rapat paripurna, Rabu (30/6/2021) lalu.
“Saya panggil tadi termasuk PPKnya, saya janji kita bersama turun lihat mana yang sudah diperbaiki,” ujar Budiman.
Pernyataan Budiman ini sekaligus menjawab pandangan fraksi di DPRD Luwu Timur yang menyoroti kualitas pekerjaan PT SMS.
PT SMS akhir-akhir ini memang mendapat sorotan publik Luwu Timur pasca pekerjaan peningkatan jalan di sejumlah desa ditemukan rusak.
Kerusakan pada proyek menghabiskan APBD 2020 miliaran rupiah itu ditemukan Anggota DPRD Luwu Timur, Alpian dan I Made Sariana saat turun melakukan monitoring, Jumat (18/6/2021).
Tepatnya proyek peningkatan jalan di Desa Ujung Baru, Kecamatan Tomoni dan Desa Margolembo, Kecamatan Mangkutana sudah rusak.
Begitu pula, proyek peningkatan jalan di Desa Kalatiri dan Batu Putih kecamatan Burau, dimana sejumlah titik pekerjaan terlihat rusak bahkan ada yang nyaris ambruk.
Proyek yang dikerjakan PT Star Mitra Sulawesi pelaksanaannya berakhir 30 Desember 2020 atau usia pekerjaan belum cukup enam bulan. Pekerjaan itu masih tahap pemeliharaan.
Proyek peningkatan jalan di Kalatiri habiskan APBD 2020 Rp 1 miliar sementara lanjutan peningkatan jalan di Batu Putih Rp 1,2 miliar juga dari APBD 2020.
Jubir Fraksi Nasdem, I Made Sariana mengatakan rekanan yang menangani pengaspalan, di beberapa titik di Kabupaten Luwu Timur yang setiap tahun proyek yang dikerjakan selalu bermasalah.
“Direkomendasikan kepada pemerintah daerah untuk mempertimbangkan agar tidak memberikan kesempatan menangani proyek di daerah ini,” kata I Made Sariana dalam laporannya, Senin (28/6/2021).
Pernyataan jubir Fraksi Nasdem ini diduga menyindir hasil pekerjaan PT SMS yang mendapat sorotan publik.
Fraksi Hanura sudah jauh hari, meminta bupati agar memberikan warning kepada rekanan termasuk PT Star Mitra Sulawesi agar melaksanakan pekerjaan dapat mematuhi UU Nomor 2 tahun 2017 tentang jasa konstruksi.
“Bupati agar turun langsung melakukan pengawasan penyelenggaraan jasa konstruksi sesuai amanat peraturan,” kata Jubir Fraksi Hanura, Alpian.
“Ini kami harapkan agar realiasi anggaran dan pelaksanaan kegiatan di lapangan sejalan dengan harapan kita dalam asas mutu pekerjaan yang baik,” imbuhnya.
Pemkab dinilai belum sepenuhnya mampu melaksanakan tugasnya dengan maksimal. Akibat adanya sejumlah kegiatan fisik yang dikerjakan namun tidak menghasilkan kualitas atau mutu pekerjaan yang diharapkan dan dapat merugikan masyarakat.
“Sehingga dalam kepimpinan Bupati Luwu Timur, Budiman agar kedepan dapat melakukan perubahan utamanya dari kualitas konstruksi,” katanya.
(Rah)