MAKASSAR–Penyebaran virus corona atau covid-19 di Sulsel kian meluas. Bahkan, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah mengaku penyebaran virus Corona asal Wuhan, China ini di wilayahnya sudah di luar prediksi.
Saat ini, Kamis (9/4/2020), sudah 128 warga Makassar yang terdata positif Corona, yang 11 di antaranya meninggal dunia. “Kita lihat perkembangan pandemi virus Corona saat ini yang belum mampu kita tekan, bahkan sudah di luar dari prediksi kita,” kata Nurdin di Makassar, Kamis (9/4/2020) dilansir KORAN SERUYA dari detik.com.
Nurdin tidak menduga saat ini Corona sudah berada di beberapa kecamatan, khususnya di Kota Makassar yang menjadi kasus terbanyak. Dari 128 kasus di Sulsel, 81 di antaranya ada di Kota Makassar. “Tadinya hanya 4 kecamatan (yang diprediksi), sekarang sudah menyebar ke mana-mana,” ujar Nurdin, khawatir.
Nah, untuk menangani kian meluasnya virus corona di Sulsel, Pemprov Sulsel akan menggunakan dana dari APBN, APBD provinsi, dan APBD kabupaten/kota untuk menjalankan program jaring pengaman sosial di tengah pandemi virus Corona (COVID-19).
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan pihaknya bersama DPRD sudah menyepakati dana refocusing anggaran sebesar Rp 500 miliar untuk percepatan penanganan virus Corona di Sulsel.
“Ibu ketua DPRD (Andi Ina Kartika) sudah memberikan kepastian bahwa beliau setuju untuk memanfaatkan refocusing (anggaran) dan relokasi anggaran sebesar Rp 500 miliar. Tapi itu sebuah prediksi, mudah-mudahan kita tidak habiskan semua,” kata Nurdin.
Nurdin meminta agar dana refocusing anggaran tersebut jangan dibuat rumit untuk percepatan penanganan virus Corona. Hal ini sesuai yang dikonsultasikan dengan pihak Kejaksaan Tinggi Sulsel.
“Bapak Kajati tadi sudah memastikan bahwa ini jangan dibuat menjadi rumit karena ini adalah darurat, sehingga semuanya kita buat lebih simpel tapi terukur. Dan pesan beliau jangan kita memanfaatkan situasi ini untuk mendapatkan keuntungan,” ujarnya.
Dana sebesar Rp 500 miliar tersebut akan digunakan salah satunya untuk menjalankan program jaring pengaman sosial bagi warga yang kehilangan pekerjaan di tengah pandemi Corona.
“Jaring pengaman sosial ini kan ada yang ditangani oleh APBN, ada yang ditangani oleh APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota, ini tidak akan tumpang tindih, terutama itu tadi, pekerja infomal,” jelasnya.
KAJI PSBB
Di sisi lain, Nurdin Abdullah tengah melakukan identifikasi masalah untuk mengusulkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Makassar terkait penanganan virus corona COVID-19. Jika memenuhi syarat, Pemprov Sulsel akan mengajukan usulan PSBB kepada pemerintah pusat.
“Belum (ditetapkan PSBB di Makassar), kita masih identifikasi masalah kalau memenuhi syarat untuk PSBB baru kita usulkan,” ujar Nurdin.
Meski PSBB belum ditetapkan di Makassar, Nurdin menyebut pihaknya telah melakukan beberapa langkah di Kota Makassar untuk mencegah virus Corona. Di antaranya memberlakukan sistem belajar di rumah bagi peserta didik mulai dari TK, SD, SMP, SMA (atau yang sederajat) hingga mahasiswa di perguruan tinggi. Sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Makassar juga tengah dibatasi jam operasionalnya.
“Sebenarnya sebelum PP PSBB di buat beberapa langka sdh kita lakukan,” tuturnya. (*/tari)