Luwu Utara–Belum hilang ingatan warga atas banjir bandang yang menimpa Kabupaten Luwu Utara tahun lalu. Kini terjadi lagi dan meluluhlantakkan lokasi wisata alam permandian air terjun Bantimurung di Desa Bantimurung, Kecamatan Bone-Bone, Kabupaten Luwu Utara, Selasa 15/06/21 sekitar pukul 03.00 dini hari.
Petugas PDAM Bone-Bone, Bon (27) saat di temui awsk media di lokasi kejadian menyebutkan bahwa terjadinya banjir ini sekitar pukul 03.00 Wita dini hari
” Saya tidak berani mendekat ke lokasi karena pada subuh itu saya dengar gemuruh air sangat keras hingga ke pemukiman,” ucap Bon kepada awak media, Selasa 15/06/21 sekitar pukul 16.15 Wita
Ia melanjutkan, akibat banjir tersebut 4 bangunan Gasebo dan 3 warung ikut tersapu banjir serta bendungan jebol diterjang banjir
Sementara itu Kabid Lingkungan Hidup Kabupaten Luwu Utara Ahmad Teppo saat ditemui di lokasi kejadian menuturkan bahwa perlu kita waspadai akan adanya banjir susulan dekat-dekat ini
” Jelas ketika air sungai tersebut masih keruh maka kita khawatirkan di hulu sana masih ada bendungan alami yang menyebabkan air tertampung dan ketika bendungan tersebut lepas maka kemungkinannya akan lebih besar,” jelasnya
Geologi Lutra ini juga menyimpulkan bahwa seharusnya kita perlu melakukan mitigasi dan menyusuri hulu sungai tersebut sehingga hal ini bisa membuat masyarakat sekitar aman dari ancaman banjir
“Kita berharap ada informasi dari KPH (Kesatuan Pengelolaan Hutan) Kalaena Kabupaten Luwu Utara terkait kondisi hulu Sungai Dadeko yang sekarang diberi nama Bantimurung, Seperti yang disampaikan saat kami bertemu di lokasi kejadian” pungkasnya.
(*/byu)