Wakil Bupati Luwu Bantu Dorong Mobil yang Terjebak di Jalur Alternatif Walbar Menuju Toraja

1402
Wakil Bupati Luwu, Syukur Bijak bersama putranya yang juga anggota DPR RI Muhammad Dhevy Bijak Pawindu saat ikut mendorong mobil warga yang terjebak di "jalur tikus" Walenrang Barat-Torut, Selasa (7/7/2020).(Foto: Dok. Sulawesi24.com)
ADVERTISEMENT

WALMAS–Imbas longsor di jalan poros Palopo-Toraja di KM 24 membuat jalan nasional itu terputus pasca bencana 26 Juli 2020 lalu.

Lantaran itu, banyak pengendara yang memanfaatkan jalur alternatif yang biasa disebut “jalan tikus” menuju ke Toraja lewat Simbuang kecamatan Walenrang Barat Kabupaten Luwu ke Toraja, menjadi pilihan sementara saat ini.

ADVERTISEMENT

Pada Selasa 7 Juli 2020 kemarin, diantara mobil pengendara ada yang terjebak menjadikan kendaraan yang melintasi jalur alternbatif itu harus mengantri panjang.

Seperti dilansir Sulawesi24.com, Wakil Bupati Luwu Syukur Bijak terpantau ikut membantu mendorong mobil warga, yang terjebak di jalur alternatif Batusitanduk-Simbuang ke Toraja Utara.

ADVERTISEMENT

Puluhan kendaraan terjebak dan terpaksa harus didorong. Syukur Bijak yang kebetulan sedang memantau kondisi jalan alternatif tersebut, bersama Dhevy Bijak, anggota DPR RI, Rahmat, anggota DPRD Kabupaten Luwu, bersama warga lainnya, terpaksa harus turun tangan membantu mendorong mobil, agar bisa melewati jalan yang licin, pasca diguyur hujan, Senin lalu.

“Kita upayakan ada alat berat yang bisa segera memperbaiki jalan ini, minimal tidak licin dan tidak terjadi penumpukan kendaraan,” ucap Wabup Luwu, Syukur Bijak, Selasa 07 Juli 2020.

Sementara sejumlah pengendara, mengaku tidak tahu jika diantara warga yang membantu mendorong mobil terjebak, ada wakil Bupati Luwu, Syukur Bijak.

“Awalnya saya tidak percaya, tapi setelah lihat langsung, ternyata benar. Luar biasa, pemimpin seperti ini, mau turun langsung melihat kesulitan warganya,” kata Roy Mandusoda, warga Toraja.

Namun, perjalanan di jalur alternatif ini tidaklah mulus, sebab, kondisi jalan yang licin dan terjal membuat pengendara harus ekstra waspada.

Meskipun kondisi jalan yang kurang laik, namun banyak juga warga yang tetap memilih jalur tikus ini, dengan alasan lebih dekat daripada harus memutar ke kabupaten Enrekang yang jaraknya cukup jauh.(*/iys)

 

ADVERTISEMENT