SORONG — Kondisi di Papua Barat, makin tak terkendali. Aksi penduduk asli kini makin meluas di sejumlah kota di Papua Barat, Senin (19/08/2019) sore ini. Sejumlah tempat usaha milik pendatang, dirusak. Termasuk milik warga Luwu Raya yang berada di Sorong.
Melihat situasi yang tidak memungkinkan, sejumlah warga Luwu Raya mengaku sudah bersiap-siap untuk pulang ke kampung halaman. ” Mauka pulang karena situasinya sangat mencekam. Bukan hanya warga Jawa yang menjadi sasaran tetapi juga pendatang lainnya,” kata Wiwi Hardianti, pegawai salah satu Bank di Sorong ini.
BACA JUGA :Aksi Penduduk Papua Meluas, di Sorong Ada Tempat Usaha Milik Warga Luwu Raya Dirusak Massa
Wiwi yang mengaku asli Cilallang Kabupaten Luwu mengungkapkan, dirinya sudah membooking tiket pesawat untuk pulang pada 23 Agustus nanti. ” Tapi menurut informasi, Bandara Udara Sorong juga sudah dirusak oleh massa. Jadi mau bagaimana lagi,” katanya. Dia mengatakan, demo ratusan warga Sorong sudah berlangsung sejak pagi tadi.
Massa sudah memblokade beberapa ruas jalan dan bangunan milik pendatang. ” Saat kejadian, saya berada di kantor. Kami tak berani keluar. Pintu ditutup untuk menghindari massa,” katanya.
Warga Palopo lainnya di Sorong, Asbir mengungkapkan, Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKL) wilayah Sorong, sudah mengingatkan kepada seluruh warga Luwu Raya untuk tetap waspada. Ini dilakukan untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. ” Situasinya masih mencekam sampai sekarang,” katanya.
Kerusuhan di Papua Barat dipicu insiden mahasiswa asal Papua yang terjadi Malang dan Surabaya, Jatim, pada akhir pekan lalu. Mahasiswa asal Papua diduga merusak bendera merah putih. Tak pelak, warga setempat yang melihat itu melakukan pemukulan terhadap mahasiwa. (adn)