MAKASSAR — Leg kedua final Piala Indonesia antara PSM Vs Persija diprediksi bakal berlangsung tegang dengan tempo yang cepat.
Selain karena PSM yang haus akan gelar juara selama 19 tahun terakhir, juga karena PSM wajib membalikkan ketertinggalan pada leg pertama di Jakarta sebelumnya.
Laga final itu akan berlangsung di stadion Andi Mattalatta, Makassar Selasa (6/8/2019) sore. Selain pemain, salah satu yang menjadi sorotan ialah wasit yang akan memimpin jalannya laga itu.
Ya, laga super bigmatch yang sempat tertunda itu akan dipimpin oleh wasit asal Yogyakarta, Fariq Hitaba. Tentunya wasit yang satu ini sudah sarat akan pengalaman, termasuk pengalaman memimpin laga final.
BACA JUGA :Link Live Streaming Laga Final PSM vs Persija
Pada tahun 2017 lalu, Fariq menjadi buah bibir berkat keberhasilannya memimpin pertandingan puncak Piala Presiden 2017. Kala itu, Arema FC keluar sebagai juara setelah mengalahkan Borneo FC dengan skor 5-1, 12 Maret 2017 lalu.
Hanya saja, selang beberapa bulan kemudian, nasib apes menimpah Fariq setelah dihukum oleh Komisi Wasit yang melarangnya memimpin pertandingan sepak bola.
Seperti diberitakan TribunJabar.id, kala itu, ia memimpin pertandingan Liga 1 2017 antara PS Tira versus Persija Jakarta di pekan 10, tahun 2017. Terdapat momen di mana ia memberikan hadiah penalti kepada PS TNI yang kini bernama PS Tira Persikabo.
Akan tetapi, ia lantas membatalkan penalti tersebut setelah melihat tayangan ulang dengan bantuan kamera di pinggir lapangan.
Keputusan itu kemudian menuai kontroversi. Banyak yang menganggap apa yang diambil Fariq sudah benar lantaran mirip dengan penggunaan VAR.
Selain itu, catatan buruk yang menyelimuti kewasitan Fariq adalah pada TSC 2016, di mana Persib Bandung tercatat pernah dirugikan oleh Fariq saat melawan Sriwijaya FC.
Kepemimpinan Fariq dalam laga tersebut menuai kontroversi setelah Ahmad Jufrianto yang masih pemain Sriwijaya melukai pelipis Kim Jeffrei Kurniawan dengan sikutnya. Lantas, pemain Sriwijaya itu lolos dari hukuman dan tak mendapatkan kartu dari Fariq.
Hal itu kemudian memicu kemarahan dari Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar akibat kepemimpinan Fariq. (*/asm)