Wawali Bersama Kadis Kesehatan Palopo Jenguk Santriwati PMDS Korban Keracunan, Masih 32 Dirawat

849
Wakil Walikota Palopo, Rahmat Masri Bandaso, bersama Kadis Kesehatan Kota Palopo, Taufiq menjenguk dan melihat langsung kondisi sejumlah santriwati Pondok Pesantren Modern Datuk Sulaiman (PMDS) Kota Palopo yang masih dirawat di beberapa rumah sakit
ADVERTISEMENT

PALOPO–Wakil Walikota Palopo, Rahmat Masri Bandaso, bersama Kadis Kesehatan Kota Palopo, Taufiq menjenguk dan melihat langsung kondisi sejumlah santriwati Pondok Pesantren Modern Datuk Sulaiman (PMDS) Kota Palopo yang masih dirawat di beberapa rumah sakit, akibat keracunan usai makan sore, Rabu (15/1/2020) lalu.

Wawali bersama Plt.kadis kesehatan Meninjau Korban Keracunan Makanan

Posted by HUMAS PEMKOT PALOPO on Thursday, 16 January 2020

 

Hingga Jumat (17/1/2020), masih terdata 32 santriwati PMDS yang jadi korban keracunan dirawat di beberapa RS di Kota Palopo.

ADVERTISEMENT

“Saya turut prihatin atas kejadian ini. Mudah-mudahan semua korban dapat segera pulih dan sembuh sehat seperti biasa lagi,” ungkap RMB, begitu Wakil Walikota Palopo akrab disapa.

RMB juga berterima kasih kepada semua pihak yang bergerak cepat menolong para korban, saat puluhan santriwati mengalami keracunan ini, Rabu (15/1/2020) malam lalu.

ADVERTISEMENT

“Kepada semua yang sudah membantu untuk menangani korban, saya ucapkan terima kasih. Khususnya kepada tim kesehatan Dinas Kesehatan Palopo, PSC 119 JA, dan para relawan medis, serta seluruh unsur yang sangat sigap menangani masalah ini,” katanya.

Sementara itu, Kadis Kesehatan Kota Palopo, Taufiq menyebutkan, masih ada sekitar 32 santriwati dirawat di beberapa RS di Kota Palopo. Salah satunya, di RS dr Palammai Tandi. “Mudah-mudahan seluruh santriwati bisa segera pulih,” harap Taufiq.

Diberitakan media ini sebelumnya, puluhan santriwati pondok Pesantren Modern Datu Sulaiman (PMDS) Putri Kota Palopo dilarikan ke sejumlah rumah sakit di Kota Palopo, sejak Rabu (15/1/2020) malam hingga Kamis (16/1/2020), siang lalu. Para santri ini mengalami gejala yang sama, seperti sakit perut, muntah, pusing, dan perut nyeri.

“Selain 85 santri dirawat di berbagai RS, ada juga 5 orang dirawat tim medis di Pondok PMDS,” kata Kepala Dinkes Palopo, Taufiq.

Sejak pukul 01:00 Wita, Kamis (16/1/2020) dini hari, tim medis dari Dinkes Palopo bersama tim PSC 119 JA, termasuk relawan medis lainnya, menangani puluhan santriwati di pondok PMDS Putri Palopo.

Para santriwati panik, karena banyak teman-teman mereka jatuh tergeletak di lantai pondok. Mereka merasakan sakit kepala, mual, muntah, perut nyeri. Puncaknya, sekitar pukul 23:30 Wita, sudah puluhan santri mengalami gejala yang sama, bahkan banyak diantaranya pingsan.

Sejak kejadian ini, mencuat kabar jika puluhan santriwati pondok PMDS putri Palopo keracunan massal. Kejadian ini terjadi, setelah mereka makan sore, Rabu (15/1/2020). Mereka menyantap menu makan sore dengan lauk ikan bandeng goreng.

“Rara-rata santriwati yang dimintai komentarnya mengaku pusing, mual, perut nyeri setelah makan sore, sekitar pukul 17.00 Wita, Rabu (15/1/2020). Ada ikan bandeng, keluhannya rata-rata mengalami gejala itu setelah makan ikan bandeng goreng,” kata Kasatreskrim Polres Palopo, AKP Ardy Yusuf.

Sesuai pengakuan para santriwati, berselang empat jam setelah makan sore dengan lauk ikan bandeng goreng, yang dimasak di dapur umum PMDS, mereka mengalami gejala yang sama. “Mereka rata-rata tergeletak usai santap ikan bandeng goreng,” ujar AKP Ardy Yusuf.

Benarkah puluhan santriwati keracunan akibat ikan bandeng goreng? Baik AKP Ardy Yusuf dan Kadis Kesehatan Palopo, Taufiq mengatakan, sejauh ini masih sebatas dugaan. Pihak Kepolisian bersama Dinkes telah mengambil sampel makanan yang dikonsumsi para santriwati tersebut, terutama ikan bandeng goreng, termasuk muntahan beberapa santriwati untuk diteliti di Laboratorium Forensik milik Polda Sulsel di Makassar. “Mudah-mudahan hasilnya segera ada,” kata AKP Ardy Yusuf.

Senada itu, Wakapolres Palopo, Kompol Ade Noho, mengatakan, dugaan sementara, para santriwati mengalami keracunan. Namun, untuk memastikan dugaan tersebut, polisi telah mengambil sampel makanan, berupa lauk ikan dan sayur, serta muntah, untuk diperiksa di Labfor Makassar. “Yang pasti, data yang ada, puluhan santriwati mengalami gejala seperti keracunan dan dirawat di berbagai rumah sakit,” katanya. (iys)

ADVERTISEMENT