Pria Tak Dikenal di Rantepao Toraja Utara Itu Dicurigai Teroris Hingga Dikepung Massa dan Ditangkap

2404
ADVERTISEMENT

KORANSERUYA.COM–Seorang pria jadi bulan-bulanan warga di Kota Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, Sulsel, Minggu (29/2021) malam.

Pria yang tak dikenal ini dikepung warga saat akan diamankan. Puluhan warga mengejar dan menghajar pria malang ini dengan kayu balok, bambu dan melemparinya dengan batu.

ADVERTISEMENT

Untung saja saat warga mengepungnya, polisi tiba di lokasi kejadian. Pria berambut gondrong dan berjanggut lebat ini akhirnya diamankan polisi bersama warga.

Agar tidak bisa melawan, kaki pria malang ini diikat tali rapiah dan digotong beramai-ramai ke kantor polisi. Pria malang ini digotong jadi tontonan warga.

ADVERTISEMENT

Insiden yang menggemparkan warga Rantepao ini viral di media sosial karena video rekamannya ramai dibagikan netizen. Foto-foto korban juga viral.

“Teroris”, kata seorang ibu dalam salah satu rekaman video yang beredar luas  di media sosial. Ibu ini berteriak menyaksikan pria tersebut dikepung warga. Sangat jelas dalam video yang beredar di media sosial, pria tersebut dihantam balok, bambu dan dilempari. Kejadian ini seakan korban telah dipersekusi sebelum diamankan pihak kepolisian.

Sejumlah netizen juga menyebut jika pria itu diduga teroris karena gelagatnya sangat mencurigakan.

Insiden yang dialami pria malang itu terjadi di jalan poros Andi Mapanyukki Kecamatan Rantepao.

Usia pria malang itu sekitar 40 tahun. Menurut beberapa warga, sejak Minggu pagi, pria itu terlihat mondar-mandir di sekitar Masjid Besar Rantepao.

Karena gelagatnya mencurigakan, apalagi menggendong tas ransel di bahu, berambut gondrong dan berjanggut tebal, puluhan warga berusaha menangkapnya. Namun pria ini melakukan perlawanan dan mengamuk menghunus senjata tajam.

Pria yang belum diketahui identitasnya itu sudah diamankan di Mapolres Toraja Utara.

Hingga berita ini dilansir, belum  ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait identitas pria malang itu, termasuk motif dibalik kasus ini. (***)

ADVERTISEMENT