5 Paslon Maju Pilkada Lutim dan Lutra Saatnya Adu Program, Suaedi: Pilkada Bukan Ajang Caci Maki

363
ILUSTRASI
ADVERTISEMENT

MASAMBA–Pilkada 2020 sepatutnya menjadi ajang saling adu program, bukan ajang bagi pasangan calon kepala daerah dan timnya mencari kelemahan lawan dan saling caci maki.

Sebanyak lima pasangan bakal calon kepala daerah yang akan maju bertarung di Pilkada Luwu Utara (Lutra) dan Luwu Timur (Lutim) 2020, telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Artinya, para pasangan ini sisa menanti penetapan dari KPU untuk jadi peserta Pilkada yang akan digelar 9 Desember mendatang.

ADVERTISEMENT

Di Luwu Utara, tiga pasangan bakal calon akan bertarung, yakni pasangan incumbent, Indah Putri Indriani-Suaib Mansur (BISA), dan dua penantang incumbent, duet Thahar Rum-Rahmat Laguni (Matahari) dan Arsyad Kasmar-Andi Sukma (AKAS). Ketiga pasangan calon ini juga telah mendaftar di KPU dan dinyatakan memenuhi syarat pencalonan.

Sedangkan di Lutim aan terjadi head to head. Duet incumbent HM Thorig Husler-Budiman Hakim akan ditantang duet Irwan Bachry Syam-Andi Rio Pattiwiri Hatta atau Ibas-Rio.

ADVERTISEMENT

Akademisi di Kota Palopo, Suaedi, berpendapat, setelah para pasangan calon mendaftar di KPU, apalagi setelah penetapan di KPU, sepatutnya mereka mulai adu program dan benar-benar menunjukkan kapasitasnya untuk layak dipilih masyarakat. “Bukan malah sebaliknya, pasangan calon saling mencaci maki, menjelek-jelekkan,” kata Suaedi kepada KORAN SERUYA, kemarin.

Dikatakan mantan Rektor UNCP Palopo ini, calon kepala daerah yang maju Pilkada harus menjadikan Pilkada sebagai ajang adu program, adu visi misi. “Masyarakat memilih calon pemimpin karena program yang ditawarkan calon,” katanya.

Para calon kepala daerah yang maju Pilkada adalah orang-orang cerdas, figur hebat, dan tentunya memiliki program yang bermuara akan memajukan daerah dan mensejahterakan masyarakat. “Jadilah calon yang bisa diteladani, ajarkan cara-cara berdemokrasi yang baik bagi masyarakat. Makanya, saat ini setelah penetapan calon nantinya, saat memasuki masa kampanye, jual program dan visi-misi jelas kepada masyarakat. Saya kira, kalau semua calon demikian, tidak ada yang mencaci maki, menjelek-jelekkan, maka Pilkada akan berlangsung dalam suasana sejuk,” katanya.

Sebaliknya, Suaedi berharap, masyarakat dalam memilih pemimpinnya lima tahun ke depan lebih cerdas dalam memilih calon kepala daerah. “Pilihlah calon yang memiliki program jelas, visi misi yang jelas untuk kemajaun daerah dan kesejahteraan masyarakat. Sebab, memilih pemimpin itu dari tinjauan akademik, bukan orangnya, tetapi program apa yang ditawarkan kepada masyarakat,” katanya.

Di tempat terpisah, Datu Luwu H. Andi Maradang Mackulau Opu To Bau ikut mengingatkan para calon yang akan maju di Pilkada Lutra dan Lutim, agar benar-benar
menjadikan Pilkada sebagai ajang adu program.

“Semua calon yang maju adalah putera-puteri terbaik daerah, Wija To Luwu yang memiliki niat baik untuk memajukan daerahnya. Untuk itu, saya harapkan agar Pilkada ini tidak menjadi ajang perselisihan, tetapi ajang untuk saling adu gagasan, adu program, dan Pilkada berlangsung aman, tertib, dan berakhir sejuk,” imbuh Datu Luwu.

Sebelumnya, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah mengingatkan para calon kepala daerah yang akan maju di Pilkada serentak di Sulsel, mengingatkan para calon agar
menjadikan Pilkada sebagai ajang kontestasi adu program, bukan adu kelemahan masing-masing calon kepala daerah.

“Masyarakat nantinya sisa memilih mau pilih siapa. Misalnya dia pilih ini (calon kepala daerah) karena programnya ini, atau dia pilih yang lain karena programnya beda, jadi itu sebenarnya tujuan pilkada,” ungkap Nurdin Abdullah di Makassar, sehari sebelum pendaftaran pasangan calon diadakan di KPU, 3 September lalu.

Prof Andalan, begitu Nurdin Abdullah akrab disapa, menekankan agar siapa pun yang akan menjadi kepala daerah yang nantinya, harus bisa menjadi teladan yang baik untuk masyarakat dan mampu menorehkan karya yang dapat dikenang dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Selain itu, mantan Bupati Bantaeng dua periode itu juga berharap agar Pilkada yang digelar di tengah pandemik tidak menimbulkan cluster baru. “Makanya supaya Pilkada sejuk, kita harus tetap jaga zona hijau agar tidak menciptakan benih perselisihan,” harapnya.

Lebih jauh, ia menyebut agar Pilkada tahun ini dapat dijadikan sebagai ajang festival gagasan. “Belajarlah demokrasi secara gentleman, saya kira itu yang penting,” tandasnya. (*/tari)

ADVERTISEMENT