Dokter yang Paling Pertama Sebarkan Informasi Virus Corona Meninggal Dunia, Sempat Dicemooh dan Diperingatkan Polisi

1098
ADVERTISEMENT

KORANSERUYA–Dikabarkan oleh rumah sakit yang merawatnya, seorang dokter China yang mencoba mengeluarkan peringatan pertama tentang wabah virus corona sudah meninggal dunia.

Melansir BBC News, Li Wenliang tertular virus saat bekerja di Rumah Sakit Pusat Wuhan. Wenliang telah mengirimkan peringatan kepada sesama petugas medis – saat itu – akan bahaya virus corona, tetapi polisi mengatakan kepadanya untuk berhenti “membuat komentar palsu”.

ADVERTISEMENT

Dr. Li, 34, pada awalnya dinyatakan meninggal Kamis malam (6/2) pukul 21:30 waktu setempat dan berita itu memicu gelombang reaksi populer di Weibo, media sosial setara dengan Twitter di China. People’s Daily China mengirim tweet yang mengatakan kematian dr. Li telah memicu “kesedihan nasional”.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa dr. Li telah diberi perawatan yang dikenal sebagai oksigenasi membran ekstra-korporeal (ECMO) yang membuat jantung seseorang memompa dan menjaga darah mereka teroksigenasi tanpa melalui paru-paru.

ADVERTISEMENT

Dr. Li sendiri adalah seorang dokter spesialis mata, ia memposting kisahnya di Weibo dari tempat tidur rumah sakit sebulan setelah mengirimkan peringatan awal virus.

Dr. Li Wenliang. (Twitter/@PDChina)
Dr. Li Wenliang. (Twitter/@PDChina)

Dia telah memperhatikan tujuh kasus virus yang dia pikir tampak seperti SARS, virus yang menyebabkan epidemi global pada tahun 2003, tulis Suara.com.

Pada 30 Desember dia mengirim pesan kepada sesama dokter di sebuah grup obrolan yang memperingatkan mereka untuk memakai pakaian pelindung untuk menghindari infeksi.

Empat hari kemudian dia dipanggil ke Biro Keamanan Umum di mana dia disuruh menandatangani surat. Dalam surat itu dia dituduh “membuat komentar palsu” yang telah “sangat mengganggu tatanan sosial”.

Dia adalah satu dari delapan orang yang menurut polisi sedang diselidiki karena “menyebarkan desas-desus”. Pihak berwenang setempat kemudian meminta maaf kepada Dr Li.

Dalam pos Weibo-nya dia menjelaskan bagaimana pada 10 Januari dia mulai batuk. Hari berikutnya dia demam dan dua hari kemudian dia dirawat di rumah sakit. Dia didiagnosis dengan virus corona pada 30 Januari.

Virus ini diketahui sudah menewaskan 636 orang dan menginfeksi 31.161 di daratan China. Virus ini menyebabkan infeksi pernapasan akut yang parah dan gejala biasanya mulai dengan demam dan diikuti oleh batuk kering.

Sebagian besar dari mereka yang terbunuh oleh corona virus berusia di atas 60 tahun atau menderita kondisi medis lain, menurut otoritas kesehatan China. Sementara itu, sejarah rekam medis dr. Li tidak diketahui. (*/iys)

ADVERTISEMENT