MAKASSAR–Kasus bom menghebohkan, yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar, di Jalan Kajaolalido, masih dalam proses penyelidikan.
Namun baru saja polisi mengungkapkan fakta baru bahwa pelaku bom bunuh diri tersebut tidaklah satu orang tetapi lebih dari satu.
Lebih lanjut dalam penjelasan dari kumparan mengungkapkan bahwa dari pemeriksaan sementara, pelaku bom bunuh diri diduga dua orang.
“2 orang berboncengan menggunakan kendaraan roda 2 jenis matic yang nopol DD 5984 ND ini. Diduga dinaiki oleh 2 orang kemudian terjadi ledakan di depan pintu gerbang gereja Katedral,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono, dalam konferensi pers, Minggu (28/3).
Argo mengatakan, pelaku yang jumlahnya 2 orang akan memasuki pelataran dan pintu Gereja Katedral. Saat itu, memang tengah ada misa Palma, rangkaian ibadah Paskah oleh umat Katolik.
“Melihat banyak yang keluar daripada gereja tidak full sesuai dengan prokes separuh dari jemaat yang hadir,” tambah dia.
Lalu, dua orang terduga pelaku akan masuk ke dalam gereja. Tapi, langkah mereka terhenti oleh sekuruti gereja.
“Sesaat kemudiian terjadikah ledakan,” ungkap dia.
Argo belum bisa memastikan apakah bagian tubuh itu merupakan milik dua pelaku atau hanya satu orang saja.
“Masih kami dalami ya,” ucap dia.
Pastor Cerita Kronologi Bom Bunuh Diri di Katedral Makassar
Pastor Gereja Katedral Makassar, Wilhelmus Tulak, melansir CNN Indonesia menjelaskan jika bom bunuh diri terjadi tepat di depan gerbang gereja pada pukul 10.30 WITA usai ibadah kedua atau misa kedua.
“Jadi umat yang ikut ibadah kedua sudah pulang. Nah, kebetulan gereja kami ada beberapa pintu masuk dan pintu keluar sehingga tidak terkonsentrasi pada salah satu pintu,” kata Tulak dalam wawancara dengan salah satu stasiun TV, Minggu (28/3).
Ia menjelaskan dua orang yang diduga pelaku bom bunuh diri mengendarai motor dan mencoba masuk ke dalam saat transisi menuju ibadah ketiga. Namun, aksi tersebut digagalkan oleh petugas keamanan yang sudah mengamati.
“Menurut penuturan petugas keamanan saya, dia sudah melihat bahwa ada dua orang mencurigakan. Lalu diamati dan ternyata betul nekat masuk ke lokasi gereja tapi ditahan,” kata Tulak.
Ia melanjutkan, “Nah jam 11.00 WITA ada lagi ibadah ketiga, itu (umat) yang pada datang. Jadi, sebetulnya sedang terjadi pergantian umat yang selesai beribadah dan yang akan beribadah.”
Tulak mengingat bom meledak beberapa saat setelah ia selesai menunaikan ibadah kedua.
Kala itu ia masuk ke dalam kamar untuk mengganti pakaian dan seketika bom meledak yang terdengar sangat keras.
Menurutnya, kerasnya ledakan bom itu terlihat dari seluruh kaca hotel yang berada di sebelah Gereja Katedral Makassar pecah. Sejumlah umat yang berada di dekat ledakan mengalami luka-luka, begitu pula dengan petugas keamanan yang menahan pelaku.
“Jadi, itu saja yang saya sampaikan, bahwa kejadian ini tidak membawa korban nyawa untuk pihak gereja. Untuk sementara peribadatan hari ini saya tiadakan,” kata Tulak.
Polri Jamin Keamanan Kembali Kondusif di Makassar
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan kepolisian tengah menyelidiki pelaku aksi teror dan meminta agar “masyarakat tidak usah panik.”
“Kami sedang dalami dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dan untuk masyarakat tidak usah terlalu panik, kami sedang dalami pelakunya,” kata Sigit.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Argo Yuwono mengatakan dalam jumpa pers, “Ada dua orang yang berboncengan menggunakan sepeda motor matic.”
“Dari informasi di lapangan, ditemukan kendaraan yang sudah hancur. Ada beberapa potongan tubuh, yang akan jadi bagian untuk meyakinkan penyidik.
“Akan kami cek apakah potongan tubuh itu dari dua atau satu pelaku. Jenis kelamin juga belum bisa dikonfirmasi, kami masih menunggu tim dokter kepolisian,” ujar Argo.
Argo juga mengatakan kepolisian menjamin keamanan peringatan wafatnya Isa Almasih pada Jumat (02/04) serta perayaan Paskah pada pekan depan tanggal 4 April.
(*)