PALOPO — Kesbangpol Kota Palopo menggelar diskusi persiapan tahapan pemilu serentak 2024, Jumat (19/11/2021). Kegiatan itu berlangsung di resto Waekambas.
Pada kegiatan itu menghadirkan Ketua Bawaslu dan KPU Palopo sebagai narasumber. Selain itu, perwakilan partai politik (Parpol) juga hadir. Sekretaris Daerah Kota Palopo, Firmanza membuka diskusi tersebut.
Dalam sambutannya, Firmanza menegaskan bahwa Pemilu 2024 tidak diundur lagi. “Sempat ada isu diundur tahun 2027. Informasi dari Kemendagri, tetap dilaksanakan tahun 2024. Tidak pernah berubah. Yang masih belum ditetapkan, jadwal Pileg dan Pilpres. Kalau Pilgub dan Pilwalkot pada November 2021,” ungkapnya.
Karenanya, Sekkot berharap semua pihak mempersiapkan diri sedini mungkin agar Pemilu 2024 bisa berjalan lancar dan damai. Ia juga mengatakan, Pemilu 2024 merupakan Pemilu terbesar se jagat raya. Diikuti 508 kabuapaten/kota dan 33 provinsi.
Ketua KPU Palopo, Abbas Johan mengatakan partai baru haruslah mempersiapkan diri untuk verifikasi faktual. Hal itu dilakukan agar saat waktu verifikasi tiba, parpol baru tidak kewalahan.
Selain itu, Abbas Johan mengatakan salah satu kendala yang dihadapi KPU saat ini ialah data DPT. Hal itu disebabkan lantaran, mereka tidak lagi bisa mengambil data penduduk dari Disdukcapil.
Kendala tersebut dikarenakan adanya surat dari Dirjen Dukcapil kepada Disdukcapil di daerah untuk tidak memberikan data kependudukan kepada KPU. Oleh karena itu, dia berharap agar Parpol mau melobi Dirjen Capil agar bisa kembali mengakses data kependudukan.
“Bahkan saya pernah menantang salah satu ketua partai di Palopo agar melapor ke DPP untuk menekan Dirjen Capil supaya KPU di daerah diperbolehkan lagi mengambil data dari Disdukcapil,” jelas Abbas Johan.
“Untuk itu, peran Parpol juga dibutuhkan demi kelancaran Pemilu serentak 2024 mendatang. Salah satu peran yang penting yaitu mampu mengedukasi kader dan masyarakat agar Pemilu 2024 berjalan damai,” pungkasnya. (liq)