PALOPO — Sepanjang 2021 jumlah kebakaran di Kota Palopo sebanyak 54 kasus. Kerugian akibat kebakaran itu mencapai Rp 657 juta.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palopo, Andi Musakkir Poke saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (4/1/2022) pagi. Dia mengatakan, dari jumlah kasus kebakaran itu, satu korban jiwa.
“Kasus kebakaran ini dipengaruhi juga dengan kepadatan penduduk. Berdasarkan data kami, jumlah kebakaran paling banyak ialah wilayah yang tingkat kepadatan penduduk yang tinggi,” kata Andi Musakkir Poke.
Selain itu, ada dua faktor dominan penyebab kebakaran di Palopo. Penyebab kebakaran didominasi korsleting listrik dan kebocoran gas elpiji.
Untuk itu, pihaknya bakal melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengatasi kebocoran gas, sehingga tidak mengakibatkan kebakaran semakin membesar. Selain itu, penyebab korsleting listrik biasanya diakibatkan usia instalasi yang tua dan adanya kabel yang sudah rusak.
Damkar Palopo juga bakal lebih intens menyebarkan nomor info darurat jika terjadi kebakaran. Dengan begitu, masyarakat bisa langsung menghubungi Damkar Palopo bila terjadi kebakaran.
“Tahun ini kami lebih mengutamakan pencegahan dengan sosialisasi kepada masyarakat agar kebakaran dapat dicegah sedini mungkin,” pungkasnya. (liq)