MEMANAS !!! Keluarga Mayat Dalam Got Histeris di Mapolres Palopo

2705
Puluhan warga mendatangi Mapolres Palopo, Selasa (15/3/2022). Mereka ialah kelurga almarhum Panca Subastio, korban yang ditemukan mayatnya di samping Mandala Finance beberapa waktu lalu. (Foto : Haswan Hasanuddin)
ADVERTISEMENT

PALOPO — Puluhan warga mendatangi Mapolres Palopo, Selasa (15/3/2022). Mereka ialah kelurga almarhum Panca Subastio, korban yang ditemukan mayatnya di samping Mandala Finance, Kota Palopo beberapa waktu lalu.

Keluarga almarhum itu ingin mendegar hasil dari gelar perkara pihak kepolisiaan atas kasus meninggalnya siswa SMKN 2 Palopo itu. Namun, suasana memanas saat polisi menyampaikan hasil penyelidikan mereka.

ADVERTISEMENT

Hal itu dikarenakan, pihak keluarga tak puas dengan penyelidikan polisi. Dari hasil autopsi tim Bidokkes Polda Sulsel menyimpulkan, korban meninggal lantaran kecelakaan dan bukan dibunuh.

Mendengar kesimpulan tersebut, pihak keluarga langsung histeris. Mereka tak terima apabila Panca disebut meninggal lantaran kecelakaan. Kelurga Panca yang didominasi emak-emak kemudian berteriak menolak hasil gelar perkara dan autopsi tim Bidokkes Polda Sulsel di Mapolres Palopo.

ADVERTISEMENT

Beberapa orang polwan berusaha menanangkan para keluarga korban yang histeris tersebut. Namun, tak berhasil, mereka terus saja meneriakkan kata-kata penolakan terhadap hasil gelar perkara Polres Palopo.

Suasana baru mereda, ketika anggota keluarga lainnya berusaha menenangkan mereka. Emak-emak itu lalu dibawa keluar dari Mapolres Palopo untuk dibawa pulang

Kuasa hukum keluarga Panca Subatio, Reza Nushwandy membenarkan adanya hasil autopsi tim Bidokkes Polda Sulsel. “Kami sudah mendengar hal tersebut. Untuk langkah hukum selanjutnya akan kami rembukkan dengan pihak keluarga Panca Subastio,” kata Reza.

Sebelumnya diberitakan, Kasus kematian Panca Subastio, 17 tahun masih menyisakan misteri. Untuk mengungkapkan misteri tersebut, Polres Palopo melakukan autopsi terhadap jenazah korban, Sabtu (13/11/2021).

Autopsi jenazah itu dilakukan Biddokes Polda Sulsel. Medan yang sulit menuju pemakaman korban di Kelurahan Murante, Kecamatan Mungkajang, Kota Palopo menjadi tantangan tersendiri bagi tim.

Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Andi Aris Abubakar mengatakan Autopsi ini dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian siswa SMKN 2 Palopo itu.

“Tim Biddokes Polda Sulsel berjumlah 8 orang. Mereka bekerja secara profesional untuk mengungkap penyebab kematian Panca Subastio,” jelas AKP Andi Aris Abubakar.

Sementara itu, perwakilan Biddokes Polda Sulsel, dr Ria mengatakan hasil dari autopsi itu dilakukan secara ilmiah. “Kami ingin mencari kebenaran. Apa yang kami temukan saat autopsi nanti itu yang kami laporkan,” pungkasnya.

Jenazah Panca Subastio ditemukan di got samping Kantor Mandala Kota Palopo, Selasa (20/7/2021) lalu. Kejadian tersebut sempat menghebohkan Kota Palopo lantaran bertepatan dengan Idul Adha. (hwn/liq)

ADVERTISEMENT