PALOPO — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan review pasca sosialisasi pencegahan dini korupsi yang dilakukan beberapa bulan yang lalu di Palopo.
Pertemuan KPK dan pemkot Palopo berlangsung di lantai II Kantor Inspektorat Palopo, Selasa (13/11/18). Ada banyak yang dibahas dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 3 jam itu. Salah satunya persoalan aset milik pemkab Luwu yang berada di Kota Palopo.
BACA JUGA :Ternyata, ini Tujuan KPK Datangi Kantor Inspektorat Palopo
KPK mengaku bakal menelusuri sejumlah aset Pemkab Luwu yang ada di Palopo. Penelusuran aset ini terkait kepemilikan pasca Palopo resmi berpisah dari Kabupaten Luwu sebagai induknya puluhan tahun lalu.
Setelah pemekaran, masih ada sejumlah aset pemkab Luwu yang berada di Palopo. Sementara undang-undang pemekaran menyebutkan, harusnya aset itu juga diserahkan ke pemkot Palopo.
Satgas 8 Wilayah Sulsel Korsub Pencegahan, Tri Gama Reva mengatakan saat ini KPK untuk Sulsel masih konsen di Provinsi dan Makassar.
“Tapi soal aset pemkab Luwu yang ada di Palopo, kita sudah meminta identifikasi teman-teman yang ada di Kota Palopo, karena kami juga sudah dengar kemarin waktu pertemuan di Luwu,” sebut Tri.
BACA JUGA :Ke Palopo, KPK Tiba-tiba Cari Anggota Dewan dan Kadis. Ada Apa ?
Lanjut Tri, pihaknya menunggu data masukan dari masing-masing Kota Palopo dan Kabupaten Luwu.
“Nanti setelah kita dapat datanya, kita analisa. Selanjutnya kita akan pertemukan, bagaimana cara penyelesaiannya. Ini tahun depan rencananya kita mulai masuk ke persoalan aset itu” beber Tri didampingi koordinator KPK wilayah Sulsel, Dwi Aprilia Linda.
“Target tahun depan selesaikan masalah aset. Karena kalau sudah masalah aset, ruwet. Harus melibatkan DPR dan duduk bersama. BPN juga, kemendagri juga dan provinsi juga dilibatkan,” tambahnya.
Ditanya soal adanya dugaan aset pemkab Luwu yang ada di Palopo sudah dilelang dan dikuasai mantan pejabat, Tri Gama sedikit tersenyum.
“Kita lihat nanti. Kan saya belum dapat informasinya. Tadi ada yang bilang, Ibu banyak masalah aset. Oke, Saya minta datanya, nanti kita analisa,” tandasnya. (asm)
