PALOPO — Kadis Koperasi dan UMKM Kota Palopo, Karno mewarning kelompok penerima bantuan usaha di Palopo untuk tidak menjual peralatan yang telah diberikan. Sebaliknya, peralatan itu harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. “Kami sudah sampaikan, kalau ada yang jual bisa berurusan dengan hukum,” tegas Karno.
Diketahui, baru-baru ini Dinas Koperasi dan UMKM menyerahkan bantuan usaha bagi kelompok Usaha Kecil dan Menengah (UKM) senilai Rp120 juta kepada 15 UKM. Karno mengatakan bantuan dalam bentuk barang atau peralatan tersebut bersumber dari pos APBD Palopo 2018.
Masing-masing kelompok UKM, ujar Karno, mendapat alat untuk menjalankan usaha yang dikelola. Bantuan yang digelontorkan itu, merupakan wujud implementasi program ‘Siapa Mau Kerja Apa’ yang digaungkan Walikota Palopo, HM Judas Amir. Per kelompok UKM, terdiri tujuh sampai 10 orang anggota.
“Tiap UKM ini, membuka jenis usaha yang berbeda-beda, mulai dari jahit menjahit, perbengkelan, pertukangan, jasa kuliner, dan lain-lain. Bagi mereka yang punya usaha menjahit, kita berikan bantuan mesin jahit, mesin obras, alat press kancing, begitupun yang membuka usaha perbengkelan, bantuannya meliputi; kompressor, alat pembuka ban, mesin las, untuk usaha pertukangan, bantuannya antara lain mesin bor, gergaji, mesin pemotong besi, dan alat perkakas lainnya,” papar Karno.
Sementara itu, UKM yang bergelut di jasa kuliner, memperoleh bantuan seperti mesin penggiling tepung, kompor, microwave, baskom stainless, dan sebagainya.
“Kita sudah programkan, bantuan ini tersalur secara adil dan merata setiap tahunnya. Harapan kita, bantuan yang telah dibagi itu dapat menambah sektor penghasilan masyarakat dan membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya,” tegas Karno.
Kabid Kelembagaan dan Pengawasan Diskop-UKM Palopo, Assar Bawanan menambahkan, pembagian bantuan sangat membantu pelaku UKM dalaam mengembangkan usaha yang dibuka.
“Selain peralatan, mereka (UKM, red) telah kita bekali dengan skill serta pengetahuan melalui serangkaian bimbingan teknis (bimtek) yang telah digelar, beberapa waktu lalu,” tutur Assar Bawanan. (asm)