Walikota Palopo: Guru Mengaji Penentu Akhlak Anak Muslim

159
ADVERTISEMENT

PALOPO — Forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) menggelar buka puasa bersama (bukber) dengan imam dan pengurus masjid, guru mengaji serta pegawai syara’ penyelenggara jenazah se-Kota Palopo pada Rabu (15/5/2019).

Bukber digelar di lapangan Tennis indoor Saokotae rumah jabatan walikota. Mengawali sambutannya, walikota Palopo, HM Judas Amir mengajak para hadirin untuk senantiasa bersyukur atas limpahan nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan. “Kita patut bersyukur karena telah diberi kesehatan hadir bersama di tempat ini,” kata walikota dua periode itu.

ADVERTISEMENT

Dalam kesempatan itu, walikota meminta kepada guru mengaji untuk bekerja dengan baik mengajarkan alquran kepada umat muslim khususnya anak-anak di Palopo. “Guru mengaji ini yang menentukan akhlak anak-anak ke depan. Bagaimana masjid mau ramai kalau anak kita saja tidak tahu mengaji. Omong kosong mau shalat,” sebut walikota.

Ia menjelaskan, ketika pendidikan mengaji sukses maka hasilnya akan diraih paling tidak 17 tahun akan datang. “Klau ini (mengaji) sukses kita lakukan di masa sekarang, maka kita bisa pastikn 17 tahun ke depan semua yang sudah wajib shalat, pasti akan shalat dengan baik,” jelasnya.

ADVERTISEMENT

Ia juga bersyukur, di Palopo sudah banyak masyarakat yang berinisiatif membangun masjid. “Ini patu kita contoh bagi yang mampu. Pemerintah juga tidak tinggal diam, kita berikan dana hibah setiap tahunnya untuk masjid,” katanya lagi.

Tidak hanya itu, lanjut walikota, sebagai pemerintah dirinya selalu berupaya hadir di tengah masyarakat. “Alhamdulillah, masyarakat kita sudah jamin kesehatannya. Tidak perlu lagi takut berobat ke rumah sakit karena biaya, pemerintah sudah tanggung melalui BPJS Kesehatan,” bebernya.

Terakhir, ia meminta kepada masyarakat yang hadir agar segera melaporkan jika terjadi dugaan pungutan liar (pungli) di instansi pemerintah. “Segera laporkan, mereka ini sudah digaji. Tidak diperbolehkan meminta diluar ketentuan. Termasuk melaporkan jika ada oknum yang menghasut dengan memanfaatkan mimbar masjid. Mimbar masjid itu tempatnya menyampaikan kebaikan, tempat bagaimana mengajak orang berbuat baik. Misalanya mengajak yang tidak shalat menjadi shalat,” tandasnya. (asm)

ADVERTISEMENT