MENTERI PUPR SIAPKAN DUA OPSI JALUR PALOPO-TORUT SETELAH LONGSOR

1354
KORAN SERUYA edisi cetak Senin, 29 JUNI 2020
ADVERTISEMENT

PALOPO–Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono turun langsung meninjau Trans Sulawesi poros Palopo-Toraja Utara di Km 24 Battang Barat, Kota Palopo, yang terputus akibat longsor, Jumat (26/6/2020) lalu. Ia didampingi Walikota Palopo, HM Judas Amir meninjau lokasi longsor, Minggu (28/6/2020).

Basuki bersama rombongan turun di Bandara Lagaligo Bua. Tiba di Palopo, Menteri PUPR melanjutkan perjalanan ke lokasi longsor didampingi Walikota Palopo, HM Judas Amir dan sejumlah pejabat Pemkot Palopo, serta Ketua DPRD Palopo, Nurhaenih.

ADVERTISEMENT

Di lokasi longsor, Basuki melihat langsung longsor yang memutuskan jalur Palopo-Toraja Utara, yang terjadi Jumat (26/6/2020) lalu. Dia mengaku prihatin karena longsor tersebut memutus jalan Trans Sulawesi bagian barat, yang menghubungkan sejumlah kabupaten/kota di wilayah utara Sulsel.

Dalam peninjauan tersebut, Basuki menyampaikan dua opsi yang akan dilakukan pihaknya menyelesaikan permasalahan terputusnya jalur transportasi Kota Palopo dan wilayah Tana Toraja, akibat longsor tersebut.

ADVERTISEMENT

Opsi pertama, jelas Basuki, pihaknya akan membuat jembatan gantung sepanjang 120 meter. Jembatan gantung tersebut akan dilalui untuk sementara bagi pengendara motor dan pejalan kaki. “Untuk sementara kita akan bangun jembatan gantung. Besok (hari ini, Red) sudah mulai dikerjakan,” katanya.

Untuk membuat jembatan permanen, tim PUPR akan melakukan persiapan peninjauan struktur tanah. Diperkirakan jembatan permanen tersebut akan selesai dalam waktu tiga bulan. “Untuk jembatan permanen akan selesai dalam waktu tiga bulan. Kita akan cek bagaiman struktur tanah terlebih dahulu,” jelasnya.

Opsi kedua, kata Basuki, jalur lain menuju Toraja melalui Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, juga akan segera diselesaikan. Jalur ini nantinya dapat digunakan secapatnya bagi siapa saja yang ingin ke Toraja melewati Kecamatan Bua dan Bastem. “Semoga tidak ada kendala,” katanya.

Penganggaran jembatan permanen jalur Palopo-Toraja juga akan segera dirumuskan. “Anggarannya akan segera disusun. Kalau untuk bencana seperti ini harus dikebut,” katanya.

Walikota Palopo, HM Judas Amir menyampaikan terima kasih kepada Menteri PUPR bersama sejumlah pihak terkait, yang telah berkesempatan berkunjung dan meninjau langsung bencana longsor yang di Kelurahan Battang Barat. “Semoga segala yang akan diusahakan bersama ini dapat bermanfaat untuk masyarakat,” kata Judas Amir.

Usai meninjau titik longsor di Battang Barat, Menteri PUPR kembali ke Jakarta melalui Bandara Bua. Selanjutnya, Walikota Palopo bersama sejumlah pejabat di jajaran Pemkot Palopo, mendampingi Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Selatan, Muh Insal U. Maha, meninjau lokasi rencana pembangunan jalan di poros Sampoddo dan Latuppa. “Hasil peninjauan ini nantinya akan kami laporkan kepada Bapak Menteri PUPR,” kata Muh Insal.

Beberapa pejabat yang mendampingi Walikota Palopo, HM Judas Amir dalam kunjungan Menteri PUPR, diantaranya Sekda Kota Palopo, Firmanza DP, Kepala BKPSDM Kota Palopo Farid Kasim, Kadis PUPR Palopo, Ansar Dahcri, Kepala BPBD Palopo, Anthonius Dengen, Asisten I Bidang Pemerintahan Sekda Kota Palopo, Burhan Nurdin, Kabag Humas, Wahyuddin, termasuk Kapolres Palopo, AKBP Alfian Nurnas, Dandim 1403/SWG Letkol Inf Gunawan. (tari)
======================================================================================================================================================

Lewat Batusitanduk Bisa Tembus ke Torut
– Dua Jalan Alternatif Akibat Longsor Battang Barat

JALAN poros Palopo-Toraja Utara yang terputus total di Km 24 Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, akibat longsor membutuhkan waktu lama dan anggaran tidak sedikit untuk membenahinya. Ruas jalan amblas masuk jurang sekitar 100-an meter.

Belum lagi, tanah di sekitar lokasi longsor masih sangat labil hingga longsor susulan rawan terjadi. Karena itu, kendaraan baik roda dua dan empat tidak akan bisa lagi melewati jalan tersebut.

Tidak kurang dari 30-an unit kendaraan roda empat, yang terjebak longsor di Km 21 poros Battang Barat, Minggu (28/6/2020), siang kemarin, akhirnya berhasil dievakuasi setelah material longsor dibersihkan memakai alat berat. Mobil tersebut hendak menuju Kabupaten Toraja Utara. Lantaran jalan terputus, kendaraan tersebut akhirnya memutar balik ke Kota Palopo.

Nah, karena jalan penghubung Palopo-Toraja Utara di jalur Battang Barat putus total, bagi warga yang hendak bepergian ke daerah Tana Toraja, termasuk Kabupaten Enrekang, jalan satu-satunya melewati wilayah Kabupaten Sidrap menggunakan kendaraan roda empat.

Namun, bagi bagi warga yang hendak ke Tana Toraja, ataupun sebaliknya hendak ke Kota Palopo, ada jalan alternatif. Sayangnya, jalan alternatif ini masih sangat sulit dilintasi kendaraan roda empat.

Ada dua jalan alternatif menuju Tana Toraja melintasi wilayah Batusitanduk, Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu. Jalan alternatif pertama
Batusitanduk-Lili’kira di wilayah Nanggala (Torut), dan jalan alternatif kedua Batusitanduk-Sangkaropi’.

Khusus jalur Batusitanduk-Lili’kira sama sekali tidak bisa dilintasi kendaraan roda empat. Jarak dari Batusitanduk ke wilayah Lili’kira sekitar
50 Km dan membutuhkan waktu sekitar 2 jam.

Sedangkan jalan Batusitanduk-Desa Sangkaropi (Torut) kalau dipaksakan bisa dilintasi kendaraan roda empat. Namun, jalan yang belum diaspal dan banyak berlubang ini sangat tidak aman bagi kendaraan roda empat. Disarankan tidak melewati jalur ini. Jaraknya dari Batusitanduk sekitar 60 Km.

Rute pertama, jika melintasi wilayah Batusitanduk-Lili’kira, rutenya dimulai dari Batusitanduk tembus Simbuang, Desa Ilan Batu-Jembatan Simbuang belok kiri arah PLTH-Lembang Lili’kira’, selanjutnya belok kiri ke Lembang Tandung Nanggala Trans Sulawesi.

Sedangkan rute Batusitanduk-Sangkaropi melewati wilayah Simbuang di Desa Ilanbatu tembus jembatan Simbuang lurus-Lembang Sangkaropi’- Poros Sa’dan Rantepao.

Abner Pasalli Kambatu, PNS asal Torut yang tinggal di Kota Palopo, mengaku kewalahan karena amblasnya jalur Palopo-Torut karena dirinya bolak balik lantaran bekerja di Torut dan tinggal di Palopo.

“Untung saja ada jalan alternatif lewat Batusitanduk. Kondisi jalannya memang belum diaspal dan sangat memprihatinkan, tapi jalan ini satu-satunya jalur alternatif ke Toraja atau sebaliknya ke Palopo,” kata Abner, Sabtu (27/6/2020) lalu.

Abner mengakui, dua jalan lintas Batusitanduk-Torut itu mulai ramai dilalui warga, khusus pengendara sepeda motor sejak jalan poros Palopo-Torut jalur Battang Barat terputus akibat longsor. (tari)

ADVERTISEMENT