PALOPO–Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat dikabarkan bakal berkunjung ke wilayah terdampak banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara pada Rabu (22/7/2020). Namun, Selasa (21/7/2020), sore tadi, informasi terakhir yang diperoleh berbagai wartawan di Palopo, Jokowi membatalkan rencana kunjungan itu.
Kunjungan orang nomor satu di RI ini awalnya dikabarkan untuk melihat kondisi pascabanjir bandang secara langsung di berbagai titik di Kota Masamba, Senin (13/7/2020) malam lalu.
“Info terakhir seperti itu (batal). Alasannya apa, kita tidak tahu karena pembatalan langsung dari Jakarta,” kata Dandim 1403 Sawerigading, Letkol Inf Gunawan, Selasa (21/7/2020).
Batalnya kunjungan Jokowi ikut dibenarkan Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani. “Infonya demikian, kunjungan ke Sulsel dan Sultra tertunda. Fixed-nya bisa konfirmasi ke Pak Danrem,” kata dia.
Jokowi sendiri sudah menyampaikan duka mendalam atas banjir bandang yang terjadi di Luwu Utara. “Saya menyampaikan duka cita yang dalam atas jatuhnya korban jiwa dalam bencana ini dan kepada keluarga yang ditinggalkan, kiranya diberiNya kesabaran dan kekuatan,” tulis Jokowi pada akun Instagram @jokowi, Jumat (17/6/2020) lalu.
Sementara itu, Nirwan Yusuf, salah seorang tokoh pemuda Masamba yang juga mantan pengurus IPMIL Raya, tetap berharap, Presiden Jokowi tidak membatalkan kunjungannya ke Masamba, untuk melihat dari dekat kondisi Lutra setelah diterjang banjir bandang.
Bahkan, Nirwan berharap, banjir bandang Lutra ditetapkan sebagai bencana nasional, sehingga penanganannya bisa terpadu dan cepat atas dukungan penuh pemerintah Pusat.
Dikatakan Nirwan, karena alasan kemanusiaan, Jokowi sepatutnya berkunjung ke Lutra, seperti saat Jokowi mengunjungi beberapa daerah di Tanah Air yang juga pernah dilanda bencana besar berskala nasional.
“Mewakili ribuan warga Lutra yang mengungsi karena banjir bandang, kita berharap Pak Jokowi tetap ke Lutra. Kunjungan Pak Jokowi ke Lutra sangat berarti, untuk penanganan pascabanjir ini. Kita berharap, Pak Jokowi tetap ke Lutra,” kata Nirwan Yusuf, yang ikut mengungsi lantaran keluarganya jadi korban banjir bandang di wilayah Petambua.
Dikatakan Nirwan, jika Presiden Jokowi berkunjung ke Lutra untuk melihat langsung kondisi Lutra, termasuk para korban terdampak di tenda pengungsian, akan bernilai positif untuk penanganan bencana ini. “Apalagi, skala banjir Lutra ini sudah bisa dikategorikan bencana nasional dimana banyak menelan korban jiwa, merusak fasilitas publik, harta benda masyarakat tak terhitung yang hilang dan rusak, bahkan aktivitas pemerintahan masih lumpuh,” ujar Nirwan.
“Sehingga jika Pak Jokowi telah melihat langsung dampak bencana alam ini, termasuk para pengungsi, maka Presiden Jokowi akan benar-benar memahami apa pokok masalah korban bencana yang sampai saat ini masih banyak terlantar di tenda pengungsian,” katanya.
Dikatakan, awalnya warga Lutra yang saat ini mengungsi begitu mendengar kabar Presiden Jokowi akan mengunjungi mereka pada Rabu (22/7/2020) sangat gembira. Namun, begitu tersiar kabar atas penyampaian Dandim 1403 Sawerigading, Letkol Inf Gunawan, bahwa Jokowi batal berkunjung, mereka kecewa.
“Tetapi, saya sangat yakin dan percaya, Pak Jokowi akan datang mengunjungi kami di Lutra,” imbuh Nirwan. (*/tari)