Dalang Kerusakan Hutan Picu Banjir Bandang Diusut, Kapolres Lutra: Sejumlah Pihak Sudah Diperiksa

1056
Banjir bandang Lutra ikut menyeret ratusan kayu dari hutan
ADVERTISEMENT

MASAMBA–Sinyalemen adanya alih fungsi lahan sebagai penyebab terjadinya banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara (Lutra) kian mencuat.

Bahkan, Kapolda Sulsel, Irjen Pol Mas Guntur Laupe menegaskan, indikasi adanya kerusakan hutan akibat pembalakan liar dan alih fungsi lahan menguat dari ratusan kayu gelondongan yang ikut terseret bersama lumpur menerjang rumah-rumah warga di wilayah Masamba dan sekitarnya.

ADVERTISEMENT

Sehingga, Kapolda Sulsel yang pekan lalu mengunjungi Masamba bersama Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Andi Sumangerukka dan Kajati Sulsel, Firdaus Dewilmas, meminta Kapolres Lutra, AKBP Agung Danargito serius mengusut dalang dibalik kerusakan hutan Lutra tersebut, yang telah mendatangkan bencana alam besar bagi warga Masamba dan sekitarnya.

Kapolda mengakui, banyaknya kayu gelondongan yang menghantam rumah-rumah warga saat banjir bandang, memang menarik perhatian. “Ada indikasi terjadi pembalakan liar, atau alihfungsi lahan. Tetapi, ini butuh penyelidikan mendalam,” kata Kapolda, Irjen Pol Mas Guntur Laupe di Makassar, belum lama ini.

ADVERTISEMENT

Ditegaskan, dirinya telah memerintahkan Kapolres Lutra, AKBP Agung Danargito agar serius mengusut dalang dibalik dugaan kerusakan hutan akibat pembalakan liar dan alihfungsi lahan, yang telah mendatangkan bencana banjir bandang di Lutra.

Ya, polisi memang mulai mendalami penyebab banjir bandang di Lutra, yang terjadi 13 Juli lalu. Banjir bandang ini mengakibatkan 38 orang meninggal dunia, 9 orang masih dinyatakan hilang, dan 14.483 warga mengungsui.

Untuk mendalami adanya praktik ilegal hutan yang memicu bencana besar di Lutra tersebut, polisi melakukan penyelidikan setelah ditemukannya tumpukan potongan kayu gelondongan diduga akibat alih fungsi lahan di hulu yang ikut terbawa lumpur hingga ke hilir Sungai Rongkong.

Kapolres Lutra, AKBP Agung Danargito mengakui, hingga saat ini sudah meminta keterangan kepada beberapa pihak. Saat ini, katanya, polisi masih terus meninjau lokasi titik bencana di hulu, daerah aliran sungai, dan kampung-kampung yang dekat dengan bantaran sungai.

“Kami sekarang sedang mengumpulkan bahan keterangan atau informasi dari beberapa pihak terkait alih fungsi dan lain sebagainya. Dari beberapa orang yang kita mintai keterangan, salah satunya ahli geologi. Jika ada perkembangan, nanti kita informasikan kembali,” kata AKBP Agung di Masamba, Minggu (26/7/2020).

Camat Malangke Barat, Sulpiadi, mengaku prihatin karena banyak ditemukan kayu gelondongan di daerah hilir Sungai Rongkong. “Di Dusun Rakki-rakki, ini adalah hilir Sungai Rongkong, ada sekitar 2 kilometer itu tumpukan kayu gelondongan yang terbawa pascabanjir bandang di Desa Radda dan Masamba,” ujar Camat Malangke Barat, Sulpiadi, akhir pekan lalu.

Bupati Lutra, Indah Putri Indriani mengakui, jika tim dari Mabes Polri dan Polda sementara melakukan penyelidikan untuk mendapatkan data. “Mabes Polri dan Polda beserta Polres Luwu Utara sementara melakukan penyelidikan. Nanti hasilnya disampaikan supaya bisa dipertanggungjawabkan. Karena terlalu cepat mungkin kalau kita simpulkan hari ini,” ucap Indah. (iys)

ADVERTISEMENT