MASAMBA–Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjagokan usungannya memenangkan Pilkada Lutra 2020. Partai besutan Megawati ini, resmi mengusung duet incumbent, Indah Putri Indriani-Suaib Mansur.
DPP PDIP telah mengeluarkan rekomendasi B.1-KWK untuk duet Indah-Suaib, ter tanggal 26 Agustus 2020. Rekomendasi tersebut akan dipakai Indah-Suaib mendaftar ke KPU sebagai pasangan bakal calon, bersama partai koalisi yang juga mengusung duet Indah-Suaib.
“Alhamdulillah, DPP telah mengeluarkan rekomendasi B.1-KWK untuk duet Indah-Suaib. Kami juga sudah diperintahkan untuk mendaftarkan Indah-Suaib bersama partai koalisi ke KPU Lutra,” kata Ketua DPC PDIP Lutra, Mahfud Sidiq Irjaz kepada KORAN SERUYA via WA, usai salat Jumat, 28 Agustus.
Mahfud mengatakan, DPP PDIP memilih menjagokan Indah Putri yang maju berduet Kadis PUPR Lutra, Suaib Mansur, karena duet ini memiliki kans besar memenangkan Pilkada Lutra 2020. “Dari survei internal PDIP, PDIP menjagokan Indah-Suaib memenangkan Pilkada Lutra,” kata Mahfud.
Dengan keputusan DPP tersebut, kata Mahfud, seluruh kader diinstruksikan untuk memenangkan duet Indah-Suaib di Pilkada Lutra 2020.
“Seluruh kader, simpatisan PDI Perjuangan mulai dari tingkatan ranting hingga Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Lutra wajib patuh dan tunduk terhadap instruksi ketua umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri ini,” tandas Mahfud.
“Sebaimana pesan Ibu ketua umum PDI perjuangan, jika kita solid maka separuh dari perjuangan telah kita menangkan karena itu jika ingin menang dan besar maka tidak ada pilihan lain harus jaga soliditas,” lanjut mahasiswa Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Palopo ini.
Saat ini, katanya, yang harus dilakukan adalah konsolidasi di internal partai, mulai dari anak ranting, anak cabang dan struktur DPC PDIP Lutra
untuk mensolidkan barisan guna memenangkan usungan DPP bersama partai koalisi.
“Dalam waktu dekat kami akan melakukan kosolidasi di internal partai, selanjutnya bersama pasangan calon yang sudah ditetapkan oleh DPP maka akan segera menggelar konsolidasi antar partai politik koalisi untuk merumuskan dan memetakan konsep pememangan,” katanya.
Ditanya seperti apa sanksi yang akan diberikan kepada kader PDIP jika ada yang tidak mengindahkan instruksi DPP? Ditegaskan Mahfud, kader ‘membangkang’
akan diberikan sanksi organisasi. “Kader yang tidak patuh terhadap rekomendasi DPP maka sanksi organisasi akan diberikan kepada kader yg abai terhadap keputusan DPP,” tegasnya. (tari)