Politisi PAN Sesumbar MTH-Budiman Menang 80 Persen di Angkona

380
ADVERTISEMENT

MALILI — Politisi Partai Amanat Nasional (PAN), H. Harisah meyakini, pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 Luwu Timur, akan dimenangkan 80 persen oleh pasangan Husler-Budiman di Kecamatan Angkona.

“PAN insya Allah tidak mau kalah, kita sangat realistis jika mengatakan kita akan menang,” kata Anggota DPRD Luwu Timur fraksi PAN itu, saat melakukan orasi politiknya pada kegiatan pengukuhan tim pemenangan Husler-Budiman, di Kecamatan Angkona, Kamis (17/9/2020).

ADVERTISEMENT

Menurutnya, kemenangan itu bisa diraih dengan popularitas yang sangat tinggi dimiliki Hulser. Sementara Budiman yang merupakan wakilnya adalah birokrat tulen yang menurutnya paham betul bagaimana menjalankan pemerintahan.

“Pertama pak Husler punya popularitas yang sangat tinggi, beliau tidak punya sekat dengan masyarakat, siapa di luwu timur ini yang tidak mengenal pak Husler. kedua pak budiman ini adalah birokrat tulen yang paham betul bagaimana menjalankan pemerintahan,” jelas H. Harisah.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, mewakili Koalisi partai pengusung Husler-Budiman, Najamuddin anggota DPRD Luwu Timur fraksi Golkar menegaskan bahwa dari 30 anggota dewan Luwu Timur hanya 6 yang tidak mendukung Husler dan hampir semuanya sudah dua periode.

“Jadi kalo tidak bisa kasi dua periode calonnya, berenti saja jadi anggota dewan,” Tegas Najamuddin.

Disisih lain, anggota DPRD Luwu Timur, fraksi Hanura, Rully Heryawan yang turut hadir dalam pengukuhan itu, menyakinkan kepada simpatisan dan relawan jika pada pemerintahan Hulser. Pemerintah mampu memberikan sejumlah pelayanan prima di beberapa sektor.

“40 ribu rupiah iuran BPJS dibayarkan oleh pemerintah, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, semuanya sudah di biayai pemerintah, itu semua sudah di laksanakan di masa Pak Husler. Yang lain baru berjanji Husler sudah melaksanakan,” beber Rully.

Menutup rangkaian orasi politik pada Pengukuhan itu, Bakal Calon Wakil Bupati Drs. Budiman MPd mengatakan “Pemimpin yang adil hadiahnya surga. “Kenapa surga? karena sangat sulit menjadi pemimpin yang adil. Kalau mudah hadiahnya kipas angin bukan surga,” pungkasnya.

Menurutnya, tidak ada pemerintahan yang bisa memuaskan semua rakyatnya. “Tapi kami tetap berusaha sesuai dengan perundangan yang ada,” tutup Budiman. (Rah)

ADVERTISEMENT