PALOPO–Kasus kriminal yang satu ini patut mendapat atensi pihak Kepolisian dari Polres Kota Palopo. Sekelompok orang bertopeng mengendarai sepeda motor beraksi di beberapa lokasi di kota ‘Idaman’ ini hingga 1 warga kena tikam. Mereka dikabarkan tak segan-segan melakukan tindak kekerasan kepada siapa saja yang ditemuinya di jalan.
Para pelaku, yang viral disebut pemotor bertopeng, beraksi di malam hari, bahkan hingga dini hari. Aksi teror para pelaku ramai diperbincangkan netizen melalui sosial media. Foto korban ikut diunggah saat dirawat di rumah sakit semakin membuat warga khawatir.
Namun, hingga Selasa (22/9/2020), hari ini, pelaku masih misterius. Meski polisi telah menerima laporan korban, namun pelaku masih sulit teridentifikasi.
Heri Gunawan Supri (30), salah satu warga yang jadi korban. Warga Jalan Sawerigading, Kelurahan Batupasi, Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo, diserang sekelompok orang bertopeng, Sabtu (19/9/2020) lalu, sekira pukul 03.00 wita, dini hari.
Akibat kejadian ini, Heri menderita luka tikam pada perut, luka lecet pada tangan, gigi patah dan hidung bengkak. Korban akhirnya dirawat di RSUD Sawerigading Kota Palopo.
Aksi yang sama terjadi di Jalan Durian, kawasan Lagota Palopo, Senin (21/9/2020), sekitar pukul 03:00 dini hari. Sekelompok pemotor mengenakan topeng juga merusak tempat penjualan buah. Para pelaku merusak tempat penjualan buah di kawasan Lagota.
Saksi mata di lokasi kejadian, menyebutkan, pelakunya ada sekitar 6 orang, menaiki sepeda motor dan mengenakan topeng. Salah seorang ibu yang ada di lokasi kejadian, seorang penjual buah, ikut diserang para pelaku. Untungnya, korban berhasil melarikan diri, namun pelaku sempat melempari korban dan mengenai lengannya.
“Warga takut karena mereka membawa samurai, badik, dan double stick. Siapa saja ditemui di jalan dipukuli,” kata saksi yang mewanti-wanti identitasnya tidak dimediakan.
Heri Gunawan, korban penyerangan, masih dirawat di RSUD Sawerigading Palopo, kemarin. Heri mengaku tidak mengenal para pelaku yang menyerangnya. “Mereka tiba-tiba menyerang saya, padahal saya tidak punya musuh dan tidak pernah punya masalah dengan orang,” aku Heri.
Heri mengakui, saat dipukuli, dirinya terjatuh masuk got. Sadar dirinya dalam bahaya, Heri berusaha menyelamatkan diri dengan berusaha keluar dari got dan lari. Namun, para pelaku tetap mengejarnya. “Saat lari itulah saya baru sadar kalau perut saya ditikam,” cerita Heri.
Rendy, saksi mata yang melihat rekannya, Heri diserang, mengatakan, pelaku sulit dikenali karena mengenakan topeng. Mereka berjumlah sekitar 5 sampai 6 orang, mengendarai sepeda motor. “Para pelaku tidak dikenal. Mereka menggunakan topeng, membawa senjata tajam berupa badik, double stick, dan samurai,” kata Rendi.
Ia berharap, pihak kepolisian Polres Palopo serius dalam menangani perkara ini. Secepat mungkin pelaku penganiayaan tersebut segera ditangkap agar tidak lagi meresahkan masyarakat. “Tak hanya itu, semalam ada juga seorang ibu-ibu dianiaya oleh kelompok yang tidak dikenal. Beruntung ibu tersebut selamat,” ungkapnya.
Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Andi Aris Abubakar, Senin (21/9/2020) mengatakan, pihaknya telah menerima laporan terkait peristiwa tersebut. “Iya sudah ada yang melaporkan peristiwa ini. Kami sementara melakukan penyelidikan,” ujarnya. (rah)