Nah, award yang setiap 2 tahun diadakan itu kini di tahun 2020 ini kembali digelar, dimana kota Palopo tercatat pernah masuk nominasi dan memboyong award kategori Pratama di tahun 2016.
Hal ini disampaikan Kepala Bappeda Palopo, Raodahtul Jannah melalui Kepala Bidang Ekonomi Sosial dan Pemerintahan Umum, Drs Bambang Sukmanto S.Si, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis, 10 Desember 2020.
Dijelaskan bahwa pada tahun ini APE kembali digelar dengan 7 prasyarat awal yakni komitmen, kebijakan & program, kelembagaan PUG, Sumber Daya Manusia dan Anggaran serta sarana prasarana, data terpilah, tools, panduan modul dan bahan KIE, alat analisis dan partisipasi masyarakat serta jejaring (LM, PT, dunia usaha).
Adapun pengisian aplikasi untuk registrasi (pendaftaran) telah dilakukan dan berakhir pada 30 November 2020 lalu.
“Jadi APE ini tujuannya untuk mengetahui keberhasilan kinerja suatu program, kegiatan, serta permasalahan yang dihadapi terkait pelaksanaan pembangunan Pemberdayaan Perempuan-Pemberdayaan Anak (PP-PA),” terangnya.
“Bappeda Palopo optimis, tahun ini kita dapat meraih nominasi dan mendapat award Anugerah Parahita Ekapraya, sebab tahun 2016 lalu kita pernah masuk kategori Pratama,” ujar Bambang.
Diketahui, anugerah Parahita Ekapraya (APE) berarti suatu penghargaan terhadap prakarsa dan prestasi yang dicapai dan menunjukan kondisi dan kesejahteraan orang lain dalam kaitannya dengan pencapaian kesejahteraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di daerah.
Adapun empat kategori penerima Anugerah Parahita Ekapraya (APE) adalah:
- Tingkat Pratama (Pemula)
- Tingkat Madya (Pengembang).
- Tingkat Utama (Peletakan dasar dan keberlanjutan)
- Mentor
(iys)