Bermodal sertifikat HaKI, tenun Rongkong layak disebut kain tradisonal nusantara bernilai tinggi dan sarat makna filosofis. Tentu kurang elok jika produk kearifan lokal ini tidak memiliki selasar untuk memperkenalkan keindahan tenun Rongkong di mata Indonesia. Benar saja, Pemda Luwu Utara menangkap peluang untuk membangun sebuah selasar agar tenun ini memiliki rumah yang indah. Maka dibangunlah Galeri Tenun Rongkong di Dusun Salurante Desa Rinding Allo Kecamatan Rongkong, untuk lebih memperkenalkan kepada Indonesia bahwa Luwu Utara memiliki kearifan lokal yang berdaya global.
Yang menarik, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, usai meresmikan Galeri Tenun Rongkong baru-baru ini langsung mencoba belajar menenun kain tenun Rongkong. Aksi Bupati perempuan pertama di Sulawesi Selatan ini langsung menarik perhatian warga setempat yang hadir dalam peresmian tersebut. Indah dibimbing oleh warga yang sudah memiliki keahlian menenun. Tak butuh waktu lama, Indah mampu menenun dengan baik. “Ternyata menenun itu membutuhkan ketekunan, kesabaran, ketelatenan serta ketelitian,” ucap Bupati Indah Putri Indriani usai belajar menenun.
Indah mengatakan, untuk menghadirkan selembar kain tenun Rongkong yang berkualitas tinggi, tentu tidaklah mudah. Kata dia, selain ketekunan dan kesabaran, aspek penting lainnya yang memengaruhi kualitas kain tenun adalah ketelitian dan ketelatenan.
“Ini tidak boleh berhenti sampai di generasi hari ini, tetapi harus sampai di akhir zaman, artinya tenun Rongkong ini akan tetap selalu ada. Mari kita menghargai setiap lembar tenun Rongkong ini dengan menghargai prosesnya. Dan salah satu cara terbaik menghargai budaya dan karya seni khas Rongkong ini adalah dengan membeli produk kain tenun Rongkong,” tandas Bupati yang kembali mampu meraih suara mayoritas masyarakat Luwu Utara pada perhekatan Pilkada Serentak pada 9 Desember 2020 yang lalu.