GOWA–Kabar duka datang dari kawasan latihan berganda Secata Rindam XIV/Hasanuddin, Desa Gallarapa, Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa.
Pasalnya, dua calon prajurit TNI AD serta seorang Pelatih dikabarkan meninggal dunia akibat tertimpa pohon tumbang, Jumat (2/4/2021) pukul 03.05 WITA di kawasan tersebut.
Kedua siswa atau calon prajurit TNI itu bernama Henri Hartono dan Theofilus Mesalangi.
Sementara pelatih yang mendampinginya yang juga meninggal dalam insiden itu, Komandan Peleton I (Danton I) Letda Ismail.
Ketiganya sedang beristirahat di bivak atau tempat berlindung yang dibuat dari ponco atau jas hujan yang didirikan di bawah pohon pinus.
Saat sedang istirahat, pohon pinus tersebut tumbang diterjang angin kencang dan menimpa ketiganya.
Wakil Penerangan Kodam XIV Hasanuddin, Letkol Inf Sandi Yudha yang dikonfirmasi membenarkan adanya insiden itu.
“Benar,” kata Letkol Sandi Yudha saat dikonfirmasi terkait informasi yang diperoleh.
Jenazah Theo tiba di Mamasa
Isak tangis mewarnai prosesi penyambutan jenazah calon prajurit TNI, Theofilus Mesalangi asal Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat yang tewas di Malino, Gowa, Sulawesi Selatan saat pendidikan.
Sekira pukul 19.00 Wita, jenazah Theofilus dan Henri diberangkatkan ke daerah asalnya, yakni Kabupaten Mamasa dan Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Kemudian pukul 06.00 WITA jenazah Theofilus tiba di kediamannya di Jalan Pembangunan, Kelurahan Mamasa, Kecamatan Mamasa, untuk disemayamkan.
Sementara berdasarkan informasi, Henri Hartono disemayamkan di rumah orang tuanya di Kabupaten Polewali Mandar.
Petrus Mesalangi, ayah Theofilus mengatakan, ia tidak pernah menduga anaknya akan mendapat musibah yang cukup membuatnya pilu.
“Saya kaget karena awalnya kita cuma tau pelatihnya yang jadi korban. Setelah ada informasi resmi, ternyata anak saya juga jadi korban,” ucap Petrus, ayah Theofilus, di kediamannya, Sabtu (3/4/2021) pagi tadi, melansir Tribun News.
Petrus lanjut bercerita, dirinya merasa sangat terpukul, lantaran seminggu lagi Theofilus akan menyelesaikan masa pendidikannya.
Namun Tuhan berkata lain, Theofilus mendapat musibah yang begitu memilukan bagi dirinya dan keluarganya.
Petrus mengaku, selama anaknya menjalani pendidikan, tak pernah sekalipun ia membesuknya. “Kalau mau bicara sama dia, kita hanya bisa video call, pas waktu pengumuman saja kita besuk,” katanya. Petrus berharap, sesuai prosedur, anaknya mendapat perhatian dari Institusi TNI.
Kejadian ini mengundang perhatian, lantaran pada Jumat kemarin, sejumlah pohon tumbang di Sulawesi Selatan akibat angin kencang. Atap rumah yang terbuat dari seng juga ramai dikabarkan di sosial media beterbangan terutama di kawasan kota Makassar, dan Gowa.
Beberapa kawasan yang diterpa angin kencang atau puting beliung selain kota Makassar, Sungguminasa diantaranya adalah kabupaten Gowa dan sekitarnya, Luwu Utara serta Kabupaten Luwu.
(*)