Aparat Keamanan Seolah Tak Berdaya, Teroris KKB Kembali Beraksi… Bakar dan Rusak Bandara di Papua

2768
Ilustrasi teroris KKB Papua
ADVERTISEMENT

TIMIKA–Aksi teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua semakin menggila dan ganas. Kehadiran aparat gabungan TNI/Polri di bumi Papua seolah tak berdaya menghadapi aksi teror para gerombolan KKB yang sudah dilabeli teroris itu.

Usai menembak mati seorang buruh bernama Habel Halenti, para teroris KKB Papua kembali berulah. Mereka membakar fasilitas Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga, Papua, Kamis (3/6/2021) lalu. Akibatnya, sejumlah fasilitas di bandara tersebut mengalami kerusakan.

ADVERTISEMENT

Beberapa fasilitas bandara yang dibakar dan dirusak, seperti satu tower bandara, ruang tunggu bandara, tiga perumahan perhubungan udara, dan satu rumah warga tak jauh dari Bandara Aminggaru.

Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri, mengakui, sempat terjadi aksi baku tembak antara gabungan TNI/Polri dengan teroris KKB Papua. Namun aksi pembakaran tersebut dilakukan para teroris KKB sebelum terjadi aksi baku tembak di Distrik Ilaga.

ADVERTISEMENT

“Saat kejadian, aparat keamanan yang berada di Kota Ilaga melihat kepulan asap tebal dari arah Bandara Aminggaru. Selanjutnya, dilakukan pemantauan menggunakan drone dan didapati beberapa fasilitas bandara dalam keadaan terbakar,” jelas Kapolda Papua, Irjen Mathius, Jumat (4/6/2021).

Usai mengetahui aksi pembakaran fasilitas bandara, Kapolda Papua menyebutkan, aparat keamanan gabungan yang dipimpin Kapolres Puncak, langsung menuju ke lokasi kejadian. “Nah, saat itulah sempat terjadi kontak tembak antara personel gabungan dengan KKB sebelum tiba di bandara,” kata Fakhiri.

Kontak senjata terjadi sekitar satu jam. Aparat keamanan memilih mundur karena situasi mulai gelap pada Kamis (3/6/2021) petang. Jumat pagi, 4 Juni, aparat gabungan embali ke Bandara Aminggaru dan KKB diperkirakan masih berada di lokasi tersebut.

BUNUH BURUH

Habel Halenti (30), tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), pada Kamis (3/6/2021). Habel Halenti (30) dinyatakan tewas karena luka tembak di bagian belakang leher.

Saat itu, Habel Halenti sedang bersama rekannya Muhammad Alif yang diketahui selamat dari serangan KKB.

Muhammad Alif menceritakan saat-saat terakhir sebelum Habel Halenti tewas. Menurut Muhammad Alif, Habel Halenti sempat memohon ampun agar tak dibunuh oleh anggota KKB.

Diketahui, Peristiwa penembakan tersebut terjadi di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, Papua, sekira pukul 12.30 WIT.

“Terjadi aksi penembakan yang dilakukan KKB di Omukia dan menewaskan Hable Halenti yang biasa bekerja sebagai tukang bangunan,” ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri di Jayapura.

Saat itu Habel Halenti dan Muhammad Alif berangkat dari camp karyawan di kompleks pancuran Kampung Kibogolome, Distrik Ilaga, ke arah Kampung Eronggobak, Distrik Omukia.

Mereka menggunakan mobil dinas jenis pikap double cabin putih milik Pemda Puncak untuk mengangkut babi. Pada pukul 13.00 WIT, Habel Halenti dan Muhammad Alif hendak pulang kembali.

Namun, dua anggota KKB menodongkan senjata ke arah mereka. Kedua anggota KKB itu menggunakan satu senjata laras pendek dan sebuah senjata laras panjang. “Korban sempat berteriak ‘Ampun Komandan’ namun langsung ditembak oleh salah satu KKB yang menodongkan senpi tersebut sebanyak satu kali,” kata Fakhiri.

Muhammad Alif yang ketakutan langsung melompat ke dalam mobil. Ia mengendarai mobil dan meninggalkan lokasi kejadian.

Fakhiri menyebut, saat saksi lari bersama satu rekan lainnya yang bernama Abdul Haras’z ke Polsek Ilaga, KKB sempat melepaskan tembakan yang mengenai pintu mobil.

Sekitar pukul 14.00 WIT, Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia langsung memimpin pasukan menuju lokasi kejadian. “Saat tiba di TKP, rombongan personel TNI Polri ditembaki oleh KKB yang sudah menunggu kedatangan anggota TNI-Polri dan sempat diganggu sebanyak tiga kali sehingga sempat terjadi Kontak tembak sekitar 15 menit,” kata Fakhiri. (***)

ADVERTISEMENT