LAPORAN: Andri Sudirman, Wartawan KORAN SERUYA
SAAT terpilih periode kedua memimpin Kota Palopo, Judas Amir menginginkan adanya fasilitas manasik haji di kota ‘Idaman’ ini. Judas Amir kemudian membangun miniatur ka’bah di kompleks Masjid Agung Palopo. Tak hanya miniatur ka’bah yang dibangun, aula aula pertemuan juga ikut dibangun sebagai salah satu fasilitas bagi calon jemaah haji (CJH) di Kota Palopo untuk melaksanakan manasik haji.
Rupanya, keinginan Judas Amir tersebut terwujud, Minggu (5/6/2022). Aula pertemuan Masjid Agung Palopo sudah dipakai calon jemaah haji untuk manasik haji. Termasuk miniatur ka’bah yang berdiri kokoh berdampingan Masjid Agung Palopo.
Judas Amir bersama Sekda Kota Palopo, Firmanza DP, Kepala Kantor Kementerian Agama Palopo, HM Rusydi Hasyim dan sejumlah pihak terkait, meninjau miniatur ka’bah, sebelum membuka acara bimbingan manasik haji bagi calon jemaah haji Kota Palopo Tahun 2022. Pembukaan kegiatan manasik haji berlangsung di Aula Pertemuan Masjid Agung Kota Palopo.
“Sebelum membangun miniatur ka’bah dan berbagai fasilitas lainnya, saya berkeinginan agar nantinya dimanfaatkan calon jemaah haji Palopo. Alhamdulillah, apa yang menjadi keinginan saya itu terwujud hari ini. Miniatur ka’bah dan aula pertemuan Masjid Agung Palopo telah ditempati calon jemaah haji Palopo untuk kegiatan manasik haji,” kata Judas Amir, disela-sela meninjau miniatur ka’bah, pagi kemarin.
Ketua Partai Nasdem Palopo ini mengaku sangat bahagia, lantaran miniatur ka’bah tersebut telah bermanfaat untuk kepentingan manasik haji. “Mari kita jaga ini, agar kedepan bisa lebih baik lagi untuk keperluan manasik haji. Bahkan kalau perlu calon jemaah haji dari daerah lain di Luwu Raya bisa memanfaatkannya untuk kegiatan manasik haji,” ujar Judas Amir.
Sementara itu, saat membuka kegiatan manasik haji, Judas Amir mengajak sebanyak 52 calon jemaah haji Kota Palopo yang akan menunaikan ibadah haji tahun ini, agar selalu bersyukur. “Jamaah haji harus bersyukur bisa diberangkatakan tahun ini, karena sudah 2 tahun kegiatan pemberangkatan jamaah haji tertunda karena pandemic Covi-19,” katanya.
Judas Amir menuturkan, inti dari ibadah haji adalah isi hati, pikiran dan perbuatan selalu hanya karena Allah dan untuk Allah. “Disana jamaah harus fokus ibadah, jangan tergoda memikirkan hal-hal yang tidak perlu dipikirkan,” ungkapnya.
“Mari Bapak-Ibu Calon Jamaah Haji, untuk senantiasa menjaga disiplin, mengatur waktu dan mengikuti arahan pembimbing serta petugas haji yang ditunjuk nantinya. Jadwal dan waktu yang telah ditentukan hendaknya diperhatikan dan diikuti dengan baik, sehingga Bapak-Ibu dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan mulai dari tanah air hingga tanah suci nantinya,” tambah Judas Amir.
Di akhir sambutannya, Judas Amir mengatakan, ibadah haji merupakan sebuah ibadah yang dijadikan sebagai salah satu dari lima pondasi (rukun), yang dengannya akan tegak Agama Islam. “Setiap Muslim sudah barang tentu mendambakan untuk menunaikan ibadah haji ke tanah suci Makkah, karena ibadah haji, disamping merupakan kewajiban juga sekaligus kehormatan bagi yang telah mendapatkan panggilan dari Allah SWT,” ujar ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Kota Palopo ini.
Sementara itu, Kepala Kemenag Palopo HM Rusydi Hasyim menyampaikan calon jemaah haji Palopo yang mengikuti bimbingan manasik haji harus diperhatikan dengan baik. Sebab ini merupakan petunjuk apa yang akan dilakukan saat menunaikan ibadah haji. Adapun jumlah jemaah haji tingkat Palopo yang akan berangkat sebanyak 52 orang.
Senada dengan Kepala Kemenag Palopo, Kakanwil Kemenag Prov Sulsel, H Khaeroni menyampaikan agar jemaah betul-betul menjaga kesehatan. Sebab mereka akan melakukan perjalanan ke tanah suci. Dia juga meminta jemaah menghindari kegiatan yang dapat menurunkan daya tahan tubuh. “Seminggu sebelum keberangkatan jangan mendatangkan tamu. Jangan sampai ketika kita telah sehat ada yang dapat mengganggu kesehatan sebelum keberangkatan, selain itu jangan lupa selalu memakai masker,” ungkapnya.
Selama di tanah suci untuk betul-betul ibadah. Tidak berfikir hal lain, tapi jemaah diminta memperbaiki niat yaitu datang betul-betul hanya ingin ibadah dan berdoa. “Gunakanlah handphone seperlunya, kita harus lebih banyak membaca Al-Qur’an,” ujarnya.
Khaeroni juga menyampaikan agar tidak membawa barang bawaan terlalu banyak. “Jangan merisaukan persediaan makanan di tanah suci karena Pemerintah telah mengantisipasi dengan menyiapkan konsumsi 3 kali makan setiap hari,” katanya. (and)