Makassar — Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Wanita Karya (HWK) Sulsel bergerak massif menggalang dukungan untuk Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel nomor urut satu, Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz). Organisasi sayap Golkar itu bahkan telah bergerilya menghimpun dukungan kalangan perempuan di 24 kabupaten/kota lingkup Sulsel.
Ketua DPD HWK Sulsel, Andi Astuti Attas, mengungkapkan seluruh pengurus di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten/kota sudah bekerja untuk pemenangan NH-Aziz. Para kader HWK bekerja tanpa kenal lelah. Mereka mensosialisasikan pasangan nasionalis-religius itu kapanpun dan dimanapun. Itu karena adanya kesamaan visi dalam upaya mensejahterakan kaum Hawa.
“Pengurus HWK di 24 kabupaten/kota turut serta daam kegiatan tim pemenangan dan aktif melakukan sosialisasi dalam berbagai kegiatan. Mulai dari perkumpulan arisan, pengajian hingga sekadar kumpul-kumpul tetangga. Ya totalitas HWK tidak perlu diragukan. Kita pasti dukung NH-Aziz karena tahu betul bahwa program-program beliau sangat pro-perempuan,” ucapnya, Sabtu, 2 Juni.
Olehnya itu, Astuti bahkan mengajak seluruh perempuan di 24 kabupaten/kota lingkup Sulsel untuk menyatukan dukungan kepada NH-Aziz. Musababnya, hanyalah pasangan yang diusung lima partai politik itu yang paling komitmen dan peduli terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya kalangan perempuan.
Kemenangan NH-Aziz, Astuti menyampaikan akan menjadi jaminan peningkatan taraf hidup perempuan. Toh, berbagai program NH-Aziz sangat berpihak kepada kaum Hawa. Muaranya, jika pasangan tegas, merakyta dan religius itu menang, maka kalangan perempuan di Sulsel pastinya bisa hidup lebih sejahtera dan bahagia.
“Tidak ada yang bisa membantah bahwa program NH-Aziz paling menguntungkan perempuan. Makanya, kita para perempuan harus bersatu, wajib memilih dan memenangkan NH-Aziz. Kenapa? Itu karena program-program pasangan ini sangat pro terhadap perempuan,” ujarnya.
Sederet program pro-perempuan ala NH-Aziz meliputi bantuan tunai bagi pemeliharaan gizi ibu hamil dan penerimaan pegawai dengan mengalokasikan kuota 30 persen untuk perempuan. NH-Aziz juga menggagas pendirian koperasi wanita di setiap daerah. Itu semua merupakan wujud nyata kepedulian pasangan ini terhadap posisi perempuan dan keseteraan gender.
Tidak cuma itu, program pendidikan dan perlengkapan sekolah gratis dan layanan kesehatan berbasis KTP, Astuti menyebut yang paling diuntungkan adalah perempuan, khususnya ibu rumah tangga. Toh, bila ada kebutuhan anak terkait pendidikan dan kesehatan, yang paling direpotkan biasanya sang ibu rumah tangga. Makanya, tidak salah jika disebut program NH-Aziz sangat pro-perempuan. (***)