Bukan Karena Corona, 7 Orang di Luwu Timur dan Toraja Tewas Karena Ini

1990
Bencana tanah longsor yang terjadi di di Desa Laskap, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur
ADVERTISEMENT

PALOPO-Ditengah merebaknya pandemi virus corona, sejumlah wilayah di Luwu Raya dan Tana Toraja diterjang bencana alam, sejak beberapa hari terakhir.

Bencana alam berupa tanah longsor, banjir terjadi dibeberapa titik, hingga angin puting menerjang sejumlah wilayah Wilayah di Luwu Raya dan Toraja.

ADVERTISEMENT

Tidak hanya merusak pemukiman warga, bencana alam yang terjadi dalam satu pekan terakhir ini, juga memakan korban jiwa.

Dari data yang dihimpun Koran Seruya, tercatat sebanyak 7 orang meninggal, puluhan rumah rusak, sejumlah akses jalan tertutup hingga 4 unit rumah terbawa arus.

ADVERTISEMENT

Tanah longsor dan puting beliung di Kabupaten Luwu Timur.

Bencana alam tanah longsor menerjang Kabupaten Luwu Timur, pada Senin (30/3/2020) malam lalu. Tepatnya, di Desa Laskap, Kecamatan Malili. Longsor tersebut terjadi sekitar pukul 22.30 Wita. Saat kejadian hujan mengguyur Kecamatan Malili.

Longsor tersebut, menimbun satu unit rumah warga dan dua orang penghuninya. Kedua korban merupakan kakek bernama, Tombong dan cucunya bernama Chelsi (9).

Keduanya jasad korban ditemukan sudah tidak bernyawa, selang beberapa jam musibah naas itu terjadi.

Luwu Timur kembali ditimpa bencana angin puting beliung, di Desa Tole, Kecamatan Towoti, Kabupaten Luwu Timur, pada Sabtu (4/4/2020) sore lalu.

Akibat kejadian itu, satu unit rumah diroboh akibat diterjang angin kencang. Tidak hanya itu, dihari yang sama satu warga, dikabarkan tewas akibat tersambar petir.

Banjir dan Tanah Longsor di Kabupaten Luwu

Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan sungai Pompengan meluap dan tanggul jebol, mengakibatkan Delapan desa di Kecamatan Lamasi Timur, Kabupaten Luwu, terendam banjir dan 4 rumah hanyut terbawa arus.

Kejadian tersebut, terjadi pada Jumat (3/4/2020) dini hari lalu.

Dari data Dinas Sosial Kabupaten Luwu tercatat, banjir merendam sedikitnya 70 unit rumah di Desa Pompengan Tengah sebanyak 70 rumah, Pompengan Pantai 40 rumah, Pompengan Utara 45 rumah , Salupao 45 rumah , Pompengan Induk 40 rumah dan Pelalan 10 rumah.

Tidak hanya banjir, bencana tanah longsor juga terjadi di Bumi Sawerigading. Kejadian itu terjadi di Desa Pajang, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sabtu (4/4/2020) sekitar pukul 16:30 sore kemarin.

Akibatnya, akses jalan yang menghubungkan empat desa di wilayah tersebut terputus.

Banjir dan Tanah Longsor di Tana Toraja

Hujan deras mengguyur wilayah Kota Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sabtu (4/4/2020) malam. Mengakibatkan sejumlah titik di wilayah tersebut tergenang.

Sejumlah titik yang terendam banjir yakni, kawasan Kampung Pisang (Kampis), Terminal Makale dan Asrama Polres Tana Toraja.

Selain menggenani ruas jalan, air juga menggenangi sejumlah rumah milik warga di wilayah tersebut. Hingga pukul 19:17 wita malam tadi, volume genagan air semakin tinggi.

Dari informasi yang dihimpun, genangan air tersebut akibat meluapnya sungai dan parit yang berada di sekitar wilayah Makale.

Tidak hanya banjir, bencana tanah longsor juga terjadi sejumlah lokasi di Bumi Lakipadada, seperti di perbatasan wilayah Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, kejadian tersebut, mengakibatkan akses jalan yang menghubungkan dua kabupaten itu sempat terputus.

Sementara, di Lembang Randanbatu, Kecamatan Makale Selatan, Kabupaten Tana Toraja, tanah longsor yang terjadi, Minggu (5/4/2020) dini hari menimbun satu keluarga.

Tiga warga yang meninggal dunia masing-masing Bottong (80 thn) suami, Rita (40) istri, dan Yen (12 thn) anak laki-laki. Longsor tersebut, terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut, Sabtu (4/4/2020) malam.

Selain menimbun 3 orang warga, longsor tersebut juga memutus akses jalan di lokasai tersebut.

Terakhir, tanah longsor menimbun 6 orang bocah yang tengah asik bermain, di Dusun Tonglo, Lembang Tapparan Utara, Kecamatan Rantetayo, Tana Toraja. Akibatnya satu dari 6 bocah tersebut meninggal ditempat.

Kala itu korban, Theresia Tulak bersama lima orang temannya bermain di tepi sawah disekitar tebing. Secara tiba-tiba, tanah tebing yang berada tidak jauh dari lokasi mereka bermain longsor dan menimpa kelima boca malang itu.

Naasnya, bocah yang kini berusia 8 tahun itu, tak mampu diselematkan. Dia meregang nyawa di lokasi tersebut. Sementara, lima rekannya menderita luka dan dilarikan ke puskemas setempat untuk mendapatkan perawatan. (Sya)

ADVERTISEMENT