Bupati Luwu Tinjau Banjir, Ini Instruksinya untuk Kepala DPBD

147
ADVERTISEMENT

LUWU – Bupati Luwu Basmin Mattayang memantau kondisi banjir di Desa Dadeko dan Temboe, Kecamatan Larompong Selatan, Kabupaten Luwu, Sabtu (28/8/2021).

Saat meninjau banjir, Bupati Luwu didampingi Kepala BPBD, Rahman Mandaria, Camat Larompong Selatan, Kamal, Kepala Desa Dadeko Junuddin.

ADVERTISEMENT

Setelah menerima laporan banjir, Basmin memerintahkan Kepala BPBD untuk melakukan langkah pencegahan bencana banjir ke Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sulsel.

“Pak Rahman, tolong segera lakukan langkah evaluasi, lengkapi data dan gambar, coba usulkan alternatif berupa pemasangan gorong gorong termasuk pembuatan jembatan untuk penyeberangan air yang meluap, koordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sulsel,” pinta Basmin.

ADVERTISEMENT

Dia menambahkan, upayakan pengusulan anggarannya masuk di APBD pokok tahun 2022. “Upayakan masuk di usulan anggaran pokok tahun 2022 untuk penanganan pasca banjir,” ujarnya.

Sementara itu, Rahman Mandaria menjelaskan, akibat banjir di tiga desa yakni Temboe, Dadeko dan Salusana menyebabkan 200 rumah warga terendam. Termasuk kerugian petani Luwu dimana sekitar 150 hektar sawah rusak diterjang banjir.

“Instruksi Pak Bupati segera kami tindak lanjuti, koordinasi ke Balai Besar sedang kami lakukan,” kata Rahman Mandaria.

Camat Larompong mengatakan penyebab banjir dari luapan sungai Temboe yang juga terusan aliran sungai dari Kabupaten Wajo.

Pantauan di lokasi, antrian panjang sekitar 2 kilometer kendaraan terhalang melintas di poros jalan trans Sulawesi.

Polisi lalu lintas dari Polres Luwu dibantu aparat TNI dari Koramil Larompong terus mengurai kemacetan panjang di lokasi banjir. Terlihat pula sejumlah warga di lokasi banjir turun mengarahkan jalannya kendaraan yang melintasi jalan trans Sulawesi.

Terpisah, Kepala Puskesmas Larompong Selatan, Rezki Wahyudi Nur melaporkan untuk sementara pelayanan Poli di Puskesmas Larompong Selatan ditutup. “Yang terbuka hanya ruang UGD. Itu karena ruang poli ikut terendam banjir dan sementara dilakukan pembersihan,” tutur Rezki. (hwn)

ADVERTISEMENT