PALOPO — Stunting atau kondisi gagal tumbuh pada balita masih menjadi pekerjaan rumah bagi Indonesia. Dinas Kesehatan (Dinkes) Palopo terus melakukan upaya pencegahan stunting di Kota Idaman ini.
Kepala Bidang Kesmas Dinkes Palopo, Ceria Amaliya, mengatakan salah satu program prioritas Dinkes Palopo adalah melakukan upaya pencegahan stunting.
Pencegahan stunting dilakukan degan berbagai proses seperti mengawal perkembangan Ibu hamil dan balita. Saat ditemui Koran SeruYa Ceria, menyebut beberapa upaya yang dilakukan Dinkes Palopo dalam rangka pencegahan stunting.
“Ada beberapa upaya yang kami lakukan untuk mencegah stunting di Palopo, sepertu Pemeriksaan Catin, Pengawalan Ibu hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) serta melakukan pelayanan pada Ibu hamil sesuai standar,” katanya, Kamis (21/4/2022).
“Selain itu, kami juga melakukan pemantauan tumbuh kembang balita, Pemberian PMT untuk Ibu Hamil KEK dan Balita Gizi Kurang, edukasi tentang pemberian makanan bayi dan anak, pelayanan Gizi balita di Posyandu dan pemberian tablet penambah darah remaja putri di sekolah dan ibu hamil di posyandu,” jelasnya.
Berdasarkan data Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI Tahun 2022, ada sekitar 23 persen anak lahir dengan kondisi stunting akibat Ibu hamil pada saat usia remaja mengalami kurang gizi dan anemia. (hwn/liq)