Dialog Kepemudaan, Ketua MD KAHMI Palopo Minta Kohati dan Kaum Perempuan Untuk Tidak Lagi Merengek Soal Kebebasan

564
ADVERTISEMENT

PALOPO–Baharman Supri sebagai Ketua MD Kahmi kota Palopo meminta kepada Kohati dan perempuan pada khususnya agar tidak lagi merengek dan meminta diberi kebebasan serta kesempatan untuk berprestasi di bidang apa saja.

Hal ini disampaikan Baharman saat menghadiri kegiatan diskusi “Dialog Kepemudaan” dalam rangkaian Rapat Anggota Komisariat HMI Kom. Universitas Andi Djemma (Unanda) Palopo, Minggu 1 November 2020 di Warkop Kampung Pisang (Kampis), Palopo.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, kesempatan dan kebebasan perempuan sudah menjadi kesepakatan di dalam Undang-undang sejak RA Kartini memperjuangkan hak perempuan, bahkan dalam kuota anggota legislatif diberi jatah 30 persen.

Baharman Supri juga mengingatkan para pemuda yang ada di HMI MPO agar tidak lagi selalu menuntut diberi peran. “Karena, justru ungkapan Jhon F. Kennedy yang berulang dikopi-paste oleh Bung Karno yang mengatakan jangan tanya apa yang negara ini berikan kepada anda tapi tanya diri anda apa yang anda sumbangkan pada negaramu,” kata legislator Palopo itu.

ADVERTISEMENT

Setidak-tidaknya tunduk pada peraturan misalnya pake masker untuk saat ini, tetapi dalam konteks yang lebih besar misalnya seberapa besar konstribusi anda terhadap mengurangi pengangguran, menciptakan lapangan kerja, menjadi teknopreneur dan lain-lain, imbuh Baharman.

Hadir pula dalam dialog yang diprakarsai HMI ini sebagai narasumber Kasat Intel Polres Palopo Iptu IGN Adi Suarmita, akademisi Haedar Djidar, dan mantan Ketua Cabang HMI Palopo, Fahrul Rosy.

Dialog pemuda model Covid-19 ini diminati oleh para aktivis karena membicarakan sejumlah problem yang mereka rasakan hari ini dan sekaligus mencari jalan keluar.

Ketika Kasat Intel ditanya soal keamanan di Mancani yang belum kunjung selesai, Iptu IGN Adi Suarmita menjawab bahwa untuk solusi baik jangka pendek dan jangka panjang sedang diupayakan dan yang lebih penting adalah kita butuh kesadaran kolektif semua pihak bahwa tidak ada untungngya berkonflik yang ada hanya kerugian semata, katanya.

Sedangkan Haedar Djidar berharap adik-adik HMI ini agar rajin membaca buku, dan mempelajari inspiring dari orang-orang sukses supaya terbentuk pemikiran mainstream. “Anda juga akan menjadi orang sukses, sebagaimana literasi yang anda baca,” ujar Haedar.

Menariknya, karena pembawa acara yang dipandu oleh dua anggota Kohati HMI Cabang menggunakan Bahasa Ingris menunjukkan kualitas dan suasananya seperti kita sedang berada di Kampung Inggris. (iys)

ADVERTISEMENT