KORANSERUYA.COM–Walikota Palopo, Sulsel, HM Judas Amir mendapat apresiasi dari Civitas Akademika Universitas Andi Djemma (Unanda) Palopo karena mengusulkan
penegerian Unanda saat bertemu dengan Presiden RI, Joko Widodo dalam lawatannya ke Sulsel, Kamis (9/9/2021) lalu. Walikota Palopo dua periode ini dinilai sangat proaktif mendukung percepatan penegerian Unanda Palopo.
Sebelum bertolak ke ibukota, Jakarta, Jokowi menyempatkan waktunya bertatap muka dengan unsur Forkominda se Sulsel, di Ruang Galaktika, Lanud Hasanuddin. Para kepala daerah se Sulsel mengikuti pertemuan dengan RI-1 itu, termasuk empat kepala daerah dari Luwu Raya mulai Walikota Palopo, HM Judas Amir, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriyani, Bupati Luwu, Basmin Mattayang, dan Bupati Luwu Timur, Budiman.
Para kepala daerah se Sulsel yang mengikuti pertemuan dengan Presiden Jokowi mengusulkan berbagai program pembangunan di daerahnya masing-masing, supaya bisa
dibantu Pemerintah Pusat.
Walikota Palopo, HM Judas Amir termasuk kepala daerah yang mengusulkan berbagai hal kepada Presiden Jokowi. Dari berbagai usulan tersebut, salah satu yang diusulkan Judas Amir adalah penegerian Unanda Palopo. Dan ternyata, Presiden Jokowi sangat merespon usulan tersebut. Dia bahkan meminta Menteri Sekretaris Kabinet, Pramono Anung yang ikut mendampingi Presiden Jokowi ke Sulsel, mencatat usulan penegerian Unanda.
Judas Amir yang sudah dua periode memimpin Kota Palopo menilai, Unanda Palopo sebagai salah satu universitas dengan jumlah mahasiswa terbanyak dan sudah melahirkan puluhan ribu alumni, sangat layak menjadi perguruan tinggi negeri (PTN) di luar Makassar di Sulsel.
Apalagi saat ini, berbagai persyaratan yang dibutuhkan untuk penegerian Unanda Palopo telah diupayakan dipenuhi Rektor Unanda, DR Marsus Suti dan para Civitas Akademika Unanda. Bahkan, jauh sebelum moratorium penegerian universitas diberlakukan pemerintah, Unanda sudah diusulkan menjadi PTN.
Haedar Djidar dalam kapasitasnya sebagai dosen Unanda Palopo, sangat mengapresiasi Judas Amir yang dinilai peduli peningkatan status Unanda Palopo jadi PTN di Luwu Raya.
Dia menilai usulan Judas Amir kepada Presiden Jokowi tersebut, sangat ‘spesial’ karena disampaikan dalam forum resmi dan didengar langsung Presiden Jokowi. Usulan tersebut bermakna, masyarakat Luwu Raya, terkhusus Kota Palopo sudah lama mendambakan hadirnya PTN di Luwu Raya. “Tentunya kita apresiasi, apalagi selama ini Pak Wali sangat konsisten ikut mendukung penegerian Unanda Palopo,” katanya, Jumat (10/9/2021).
Mantan Ketua KPU Palopo ini berpendapat, Judas Amir tentu berpikir bahwa jika Unanda Palopo menjadi PTN tentu akan berimbas positif terhadap perkembangan dunia pendidikan di Kota Palopo, peradaban pendidikan akan tercipta di Kota Palopo, dan akan menciptakan multieffek terhadap perkembangan ekonomi, sosial budaya yang akademik di Kota ‘Idaman’ Palopo.
“Dari segi efesiensi dan efektiftas jarak pendidikan ke Makassar akan terjawab pula, bahwa untuk kuliah tidak usah jauh ke Makassar atau Jawa, karena di Palopo sudah ada PTN kalau Unanda resmi jadi PTN,” katanya dosen Unanda Palopo ini, yang belum lama ini meraih gelar doktor bidang ilmu hukum di Universitas Hasanuddin Makassar ini.
Walikota Palopo, HM Judas Amir dikonfirmasi KORAN SERUYA, Jumat (10/9/2021), terkait usulannya ke Presiden Jokowi, mengatakan, ada dua alasan utama dirinya meminta Presiden Jokowi agar membantu proses percepatan penegerian Unanda Palopo ditengah pemberlakuan moratorium PTS menjadi PTN.
Menurut Judas Amir, saat menyampaikan usulan tersebut, dia mengatakan bahwa penegerian Unanda sudah lama dinantikan masyarakat Luwu Raya, terkhusus warga
Kota Palopo. Apalagi katanya, penegerian Unanda sejalan program Presiden Jokowi untuk peningkatan SDM di Indonesia, sehingga penegerian Unanda akan membantu
percepatan peningkatan SDM di wilayah Luwu Raya.
Tak hanya mendukung peningkatan SDM masyarakat Luwu Raya semata, Judas Amir juga mengatakan, penegerian Unanda Palopo akan membantu percepatan peningkatan perekonomian wilayah Luwu Raya, terkhusus di Kota Palopo karena akan banyak mahasiswa dari luar Luwu Raya akan ke Kota Palopo melanjutkan pendidikannya
setelah Unanda Palopo jadi PTN.
“Saya berharap, Unanda Palopo bisa segera jadi PTN karena dua alasan tersebut. Harapan saya, usulan Unanda jadi PTN mendapat perhatian serius Bapak Presiden Jokowi,” ujar Judas Amir.
Menukil dari unanda.ac.id, Jumat (10/9/2021), Universitas Andi Djemma atau Unanda Palopo yang berstatus sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS), didirikan oleh Ikatan Profesi Dosen Kerukunan Keluarga Luwu (IPD-KKL) bersama Pemerintah Kabupaten Luwu dibawah naungan Yayasan To Ciung Luwu. Pendirikan Unanda Palopo berdasarkan Akta Pendirian Notaris Mestiariany Habie Nomor 59 tanggal 14 Januari 1995.
Sejak berdiri sebagai PTS berpusat di Kota Palopo, Unanda telah menjadi pilihan strategis bagi masyarakat, khususnya di Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur, Tana Toraja, Toraja Utara dan Kolaka Utara (Propinsi Sulawesi Tenggara) untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang pendidikan S1. Ini karena Unanda merupakan universitas pertama yang hadir di bagian utara Sulawesi Selatan, membuka sembilan program studi yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dengan pola belajar sambal bekerja atau student Worksystem. (liq)