Dihadiri Perwakilan BKKBN Sulsel, Pemkab Luwu Utara Lakukan Desiminasi Audit Kasus Stunting

255
ADVERTISEMENT

LUWU UTARA — Pemerintah Kabupaten Luwu Utara menggelar Desiminasi Audit Kasus Stunting. Kegiatan itu dihadiri Koordinator Bidang KB/KR Perwakilan BKKBN, SulSel, Kamis (27/10/2022).

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Lagaligo Kantor Bupati Luwu Utara.

ADVERTISEMENT

Kepala Dinas P3AP2KB, Andi Zulkarnain mengatakan tujuan kegiatan ini untuk menyampaikan hasil kajian audit yang merupakan penajaman rekomendasi intervensi spesifik dan sensitive serta intervensi pencegahan yang dibutuhkan sesuai hasil kajian berdasarkan kelompok sasaran yang di audit.

“Kelompok sasaran yang diaudit adalah calon pengantin sebanyak dua orang, ibu hamil atau bumil sebanyak 11 orang, ibu pasca salin atau bufas sebanyak 10 orang, dan baduta atau balita sebanyak 5 orang,” kata Andi Zulkarnain.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Koordinator Bidang KB/KR Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan menjelaskan penanganan stunting ini merupakan program prioritas pemerintah secara nasional masuk pada RPJM 2020-2024 yang kebijakannya telah dituangkan kedalam perpres dalam rangka percepatan penurunan stunting.

“Pendataan keluarga dilakukan untuk mengetahui keluarga yang berisiko stunting dengan by name by address,” katanya.

“Semua ada data keluarga, sementara dilakukan perbaikan atau validasi data dan BKKBN seluruh indonesia melakukan validasi data terkait dengan keluarga yg beresiko stunting,” sambungnya.

Dia menambahkan dengan pembentukan tim pendamping keluarga atau TPK di setiap kecamatan dan desa serta pembentukkan TPPS atau tim percepatan penurunan stunting, angka stunting dapat ditekan dengan maksimal.

Asisten Administrasi Umum Luwu Utara, Asyir Suhaib yang mewakili Bupati Luwu Utara mengatakan program stunting merupakan suatu kondisi yang tidak sesuai pada gejala awal gangguan yang tidak normal.

Dilihat dari studi kasus, permasalah yang dihadapi dan lokus yang akan dikerjakan dengan kelompok sasaran seperti ibu hamil dan calon pengantin.

“Oleh karena itu, yang paling penting kita tekankan adalah kepedulian SKPD terkait, para camat serta para kepala desa sebagai ujung tombak pelaksanaan kegiatan audit stunting ini,” katanya.

“Saya berharap untuk memanfaatkan waktu pada kegiatan ini untuk mendengar arahan-arahan dari para tim pakar terkait dengan progres audit stunting di Kabupaten Luwu Utara,” pungkasnya. (rls)

ADVERTISEMENT