KORANSERUYA.COM–Bupati Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, Andi Merya Nur telah diterbangkan ke Jakarta bersama lima bawahannya usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik KPK sekitar 12 jam di Mapolda Sultra.
Andi Merya selanjutnya akan menjalani pemeriksaan lanjutan di Gedung Merah milik KPK setibanya di Jakarta, Rabu (22/9/2021).
Sejauh inj, KPK belum merincikan kasus yang menjerat Andi Merya yang masih seumur jagung menjabat Bupati Kolaka Timur. Komisi antirasuah itu hanya membenarkan Andi Merya bersama lima bawahannya terjaring operasi tangkap tangan di Kolaka Timur.
Meski demikian, tersiar kabar, saat OTT ini, KPK menyita ratusan juta rupiah sebagai barang bukti kasus dugaan korupsi yang bakal menjerat Andi Merya. Kabarnya nilainya sebesar 436 Juta,
Tak hanya itu, uang yang disita KPK tersebut diduga uang sogok proyek bencana alam di Kolaka Timur sebesar Rp20 miliar.
Proyek bencana alam tersebut diduga terkait proyek Dana Rehabilitasi dan Rekontruksi pascabencana melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekitar Rp 20 miliar.
Kabarnya, KPK sudah mengincar Andi Merya saat di Jakarts mengurus proyek bencana alam di Kantor BNPB.
Sebab, sebelum di-OTT KPK, Andi Merya bersama Anzarullah belum lama ini kembali dari Jakarta, tepatnya 11 September 2021 lalu. Kabarnya bupati berusia 37 tahun kelahiran Soppeng, Sulsel ini pulang mengurus proyek bencana alam di Kantor BNPB.
Diberitakan sebelumnya, Andi Merya ditangkap KPK. Dalam operasi tangkap tangan ini, Kepala BPBD Kolaka Timur, , Anzarullah bersama dua ajudan dan dua sekretaris pribadi ikut keciduk KPK, Selasa (19/9/2021) malam lalu, sekira pukul 20:00 WITA.
.KPK lebih dulu menangkap Anzarullah, selanjutnya Andi Merya diciduk di rumah dinasnya. Kabarnya dia masih mengenakan baju dinas sebagai bupati saat ditangkap tim KPK. (***)