PALOPO-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palopo bersama Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) bergerak aktif untuk memperkuat pengawasan pasaran demi menjaga konsumen dari peredaran produk makanan dan minuman (mamin) kemasan.
Hal tersebut, dikatakan oleh Kepala Seksi (Kasi) Farmasi dan Alkes Dinkes Palopo, Muhammad Mun’im, kepada wartawan, Rabu (19/2/2020).
Dia menyampaikan pengawasan secara tertib dan teratur dilaksanakan setiap saat oleh dinkes dengan berkoordinasi BPOM.
Hal itu dilakukan untuk memastikan tidak ada mamin kadaluarsa atau mamin yang mengandung zat pengawet beredar di masyarakat.
Menurut Muhammad Mun’im, pihaknya akan terjun langsung memeriksa mamin pada bulan ramadhan.
“Kita akan turun langsung ke lapangan sekitar Maret atau menjelang pelaksanaan bulan suci Ramadhan tahun ini,” ujar pria yang akrab disapa Boim ini.
Tambahnya lagi, Kemenkes-RI akan memberikan bantuan mobil layanan pemeriksaan produk mamin untuk lebih mendukung tugas pengawasan tahun 2021.
Fungsi dari bantuan mobil ini rencananya sebagai lab guna memeriksa di tempat sample mamin sudah diajukan ke pusat kemudian menunggu untuk direalisasikan di tahun 2021.
Lebih jauh Boim mengutarakan bahwa dibkes telah menganggarkan sebesar kurang lebih Rp. 1,5 Miliar untuk pengadaan obat-obatan di 12 Puskesmas se kota Palopo di tahun 2020 ini. Ia juga mengatakan stok obat-obatan di PKM-PKM masih mencukupi.
“Ketersediaan obat-obatan kita, masih dapat bertahan hingga April dan Mei 2020. Namun, jika ada PKM yang stok obatnya habis, bisa memakai anggaran JKN,” jelas Boim. (Anggi)