Palopo — Sepekan terakhir ini, staf Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) kota Palopo semakin terlihat aktif dan sibuk saja di lapangan.
Tekad untuk menyukseskan tugas yang diemban dengan meminimalisir penduduk “liar” semakin gencar saja dilakukan, sambil terus memvalidasi data kependudukan kota Palopo biar semakin yahud dan akurat.
Meski baru tahap sosialisasi, namun sistem jemput bola juga sudah mulai dilakukan dengan menyambangi sekolah, rumah sakit, pasar tradisional maupun rumah-rumah ibadah.
Di beberapa kantor kecamatan, Disdukcapil juga sudah mulai melakukan sosialisasi terkait 5 inovasi unggulan yang sedang digeber kencang oleh OPD yang digawangi Suyuti Yusuf ini.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) kota Palopo Dr HM Suyuti Yusuf, melalui Kepala Bidang Piak dan Pemanfaatan Data, Syamsuriadi Nur S.STP, saat dikonfirmasi membenarkan jika dirinya bersama teman-teman Dukcapil lainnya dalam dua pekan terakhir tak punya waktu untuk berleha-leha di kantor.
Adalah kecamatan Bara yang pertama disambangi (Jumat 31 Januari lalu) menyusul Sendana dan Wara Selatan (Selasa 4 Februari), Telluwanua dan Wara Barat pada Rabu 5 Februari, serta kecamatan Wara Utara dan Mungkajang pada Kamis Februari 2020 kemarin. Sebelumnya mereka juga sudah menyambangi Wara dan Wara Timur.
Di 9 kecamatan yang sudah disambangi itu, Dukcapil kembali me-loudspeaker 5 program andalannya.
Sebelumnya, Ancu, demikian sapaan akrab Kabid di Dukcapil Palopo itu -menginformasikan jika 4 ribuan lembar blanko eKTP sudah tiba, sehingga bagi warga yang masih memiliki Suket dan ingin menukarnya dengan KTP elektronik yang baru, sudah bisa dilayani, jelasnya.
“Tujuan kami mendatangi kantor kecamatan dan kelurahan memang untuk memberikan informasi terkait 5 program kegiatan inovasi Dukcapil tahun 2020, agar masyarakat semakin pro aktif dan menyadari pentingnya memiliki identitas administrasi kependudukan, baik KK, KTP maupun yang lainnya,” jelas Ancu.
Saat ini masih banyak warga belum melakukan perekaman data eKTP, masih ada, menurut data per hari ini (Kamis 6/2/2020) sekitar 8 ribuan penduduk Palopo yang belum merekam, sementara wajib KTP di Palopo 125.707 orang, urainya.
“Dari data tersebut, kita masih punya sekitar 7% hingga 8% penduduk yang masih belum punya eKTP, sehingga Dukcapil Palopo merasa perlu melakukan perekaman data dan pemutakhiran eKTP bagi warga yang masih belum ber-eKTP dengan sistem turun langsung ke lapangan jemput bola,” tandasnya.
Syamsuriadi Nur juga menyampaikan jika di Dukcapil Palopo bukan cuma urusan KTP dan KK saja yang ada, tetapi ada kartu-kartu “sakti” lainnya yang wajib warga kota ini miliki yang bisa mereka urus di Dukcapil atau di MPP (Mal Pelayanan Publik).
“Kita punya Catperindu untuk catatan pernikahan warga Non Muslim, ada Sicakep untuk pengurusan akta kelahiran, ada Paten untuk layanan Akta Kematian dan penerbitan KIA atau Kartu Identitas Anak khusus untuk siswa TK, PAUD, SD, dan SMP,” sebutnya.
Selain itu, papar Ancu lagi, Dukcapil Palopo aktif lakukan perekaman keliling untuk warga yang belum melakukan perekaman di sekolah-sekolah khusus bagi siswa yang telah berumur 17 tahun, warga sakit, lanjut usia dan cacat yang langsung turun ke rumah-rumah warga, pungkasnya. (iys)