MALILI — Peristiwa tewasnya Sultan, 40 tahun, di sebuah kebun merica di Desa Loeha, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, berbuntut panjang. Rekan dan keluarga korban membakar rumah kebun dan sepeda motor diduga milik para pelaku.
Data diperoleh KORAN SERUYA di Polres Lutim, sebanyak 4 unit rumah kebun habis dibakar, termasuk 4 sepeda motor ludes.
Rekan dan keluarga korban melakukan balas dendam begitu mengetahui Sultan tewas diserang saat bekerja mengoperasikan eskapator, Selasa (5/11/2019), sekitar pukul 11:30 Wita.
Akibat aksi balas dendam ini, kerugian ditaksir mencapai Rp40 juta.
Korban tewas adalah adalah warga asal Desa Salutubu, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu. Selama ini, dia bekerja sebagai operator eskapator dan pekerja kebun.
Saat diserang sekitar 10 pelaku, Sultan tengah mengoperasikan eskapator. Beberapa temannya juga sedang bekerja di kebun. Melihat rekannya diserang, Sultan menghentikan pekerjaannya dan turun bermaksud membantu teman-temannya. Namun naas dialami, karena dia ikut diserang.
Tragis dialami Sultan karena lehernya tersabet parang. Dia tersungkur bersimbah darah. Dia tewas dalam perjalanan ke Puskesmas Mahalona.
Kapolres Lutim, AKBP Leonardo saat dikonfirmasi via WhatsApp-nya, malam tadi, belum bisa memastikan motif kasus ini. Dia berdalih, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut dan belum bisa memberikan keterangan rinci soal kronologi dan motif kejadian, termasuk para pelakunya. “Anggota kami sudah bergerak di lokasi kejadian. Data lengkap belum bisa diberikan, nanti jika sudah selesai olah TKP,” kata Kapolres.
Senada Kapolres, Kasatreskrim Polres Lutim, Iptu Eli Kendek membenarkan kejadian tersebut. Hanya saja, dia juga belum bisa memberikan keterangan terkait kasus ini. “Iya, kasusnya sudah ditangani. Para pelakunya masih dalam penyelidikan dan pengejaran,” katanya. (iys)